Sejarah Baru, PLN Revitalisasi Kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta dengan Teknologi Paling Modern

PLN melakukan penguatan sistem kelistrikan dan menata ulang infrastruktur kelistrikan Istana dengan menerapkan teknologi paling modern.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 01 Agu 2023, 15:22 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2023, 15:22 WIB
Menteri Sekretaris Negara Pratikno meresmikan hasil revitalisasi kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta yang dilakukan oleh PT PLN (Persero), Selasa (1/8/2023). (Dok PLN)
Menteri Sekretaris Negara Pratikno meresmikan hasil revitalisasi kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta yang dilakukan oleh PT PLN (Persero), Selasa (1/8/2023). (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno meresmikan hasil revitalisasi kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta yang dilakukan oleh PT PLN (Persero), pada Selasa (1/8). Revitalisasi ini sekaligus menjadi sejarah baru karena dilakukan untuk pertama kalinya secara signifikan sejak renovasi terakhir 63 tahun lalu pada zaman Pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya tahun 1960.

Dalam revitalisasi ini, PLN melakukan penguatan sistem kelistrikan dan menata ulang infrastruktur kelistrikan Istana dengan menerapkan teknologi paling modern. 

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menyampaikan apresiasinya kepada PLN yang telah berhasil merevitalisasi infrastruktur kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta dengan menggunakan teknologi paling mutakhir yang lebih andal, stabil, dan ramah lingkungan. 

“Presiden mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu sekalian, terutama keluarga besar PLN dan BUMN yang telah merevitalisasi infrastruktur kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta,” kata Pratikno.

Karena menyangkut reputasi Indonesia di mata Internasional, Pratikno melanjutkan, upaya revitalisasi ini menjadi hal penting. Selain itu, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta juga merupakan objek vital tempat penyimpanan berbagai dokumen penting, begitu juga dengan karya seni yang sangat berharga.

"Ini bukan masalah listrik saja, tapi banyak hal, termasuk reputasi Indonesia di dunia internasional. Oleh karena itu, infrastruktur listriknya dipendam ke bawah tanah, jadi lebih aman untuk kelistrikannya dan keindahan arsitektur bangunannya tidak terganggu," ungkap Pratikno.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno meresmikan hasil revitalisasi kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta yang dilakukan oleh PT PLN (Persero), Selasa (1/8/2023). (Dok PLN)
Menteri Sekretaris Negara Pratikno meresmikan hasil revitalisasi kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta yang dilakukan oleh PT PLN (Persero), Selasa (1/8/2023). (Dok PLN)

Pratikno menambahkan, keberhasilan revitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta ini akan dikembangkan pada sistem kelistrikan tempat-tempat vital, termasuk nantinya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

"Jadi ini adalah sebuah prototipe dari infrastruktur kelistrikan yang akan kita duplikasi untuk IKN dan infrastruktur utama di Indonesia," tandas Pratikno.

PLN Berikan Sistem Pasokan Berlapis

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebelumnya sistem kelistrikan Istana ringkih, tersebar, tidak aman, dan masih dioperasikan secara manual, sehingga rentan mengalami gangguan. Selain itu, sistem kelistrikannya juga belum dilengkapi dengan sistem cadangan yang cukup, hanya mampu mem-backup 30% dari total kebutuhan listrik seluruh kompleks Istana.

"Padahal Istana Kepresidenan Jakarta ini menjadi lokasi sangat vital bagi bangsa Indonesia. Istana ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan menjadi wajah Indonesia di mata dunia, untuk itu kami revitalisasi sistem kelistrikannya agar semakin andal," ujar Darmawan.

Dirinya menambahkan, proses revitalisasi sistem kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta dimulai sejak September 2022. Kini, PLN memberikan sistem pasokan berlapis ke Istana Kepresidenan Jakarta. PLN menyiapkan 4 jalur dengan trafo 'green' tanpa minyak yang dilengkapi sistem automatic changing supply. 

Tak hanya itu, PLN juga menyiagakan Uninterruptible Power Supply (UPS) anti kedip yang mampu menopang kebutuhan listrik Istana hingga 100%. PLN juga menyiagakan genset dengan teknologi terbaru yang senyap sehingga seluruh kebutuhan listrik di Istana Kepresidenan Jakarta dapat dipenuhi.

PLN mengubah sistem kontrol kelistrikan yang semula terpencar menjadi satu sistem kontrol yang terkonsolidasi di bawah tanah. Hal ini untuk memitigasi gangguan dan kecepatan penanganan jika ada kendala.

Teknologi Smart System Berbasis Artificial Intelligence

PLN tidak hanya merevitalisasi sistem kelistrikan, tetapi juga menata ulang infrastruktur kelistrikan Istana yang dulu kumuh dan berusia tua.

"Dengan pendekatan state of the art of technology, infrastruktur kelistrikan Istana ditata ulang. Disentralkan pada satu bangunan bawah tanah dan dikelilingi dengan taman yang asri, sehingga bukan hanya aman, kokoh, stabil, tapi juga nyaman dan indah dipandang," ujar Darmawan.

Terpenting lagi, PLN memodernisasi teknologi kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta dari yang sebelumnya manual dan penuh intervensi manusia diubah menjadi teknologi smart system berbasis artificial intelligence yang serba otomatis.

"Kami menyiapkan early warning monitoring system, di mana jika ada kendala maka sistem akan langsung melakukan backup supply secara mandiri, tanpa intervensi manusia, dan tanpa kedip. Kini, sistem kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta menjadi sistem yang paling aman, canggih dan handal di seluruh tanah air," pungkas Darmawan.

Peresmian hasil revitalisasi kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta juga dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Setya Utama, Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Kemensetneg, Rika Kiswardani, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tedi Bharata, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, serta jajaran Komisaris dan Direksi PLN.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya