Jokowi: Kekuatan NU Sangat Luar Biasa, Perlu Diorganisasi dengan Baik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kekuatan besar dari warga Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Jokowi, kekuatan besar itu seharusnya terorganisasi dan dikonsolidasi dengan sebaik mungkin.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Sep 2023, 11:35 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2023, 11:35 WIB
Presiden Jokowi Bersama Iriana Hadiri 1 Abad NU di Sidoarjo
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (kiri) saat menghadiri acara puncak satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Jokowi menilai NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. (Biro Pers Istana Kepresidenan/Agus Suparto)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kekuatan besar dari warga Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Jokowi, kekuatan besar itu seharusnya terorganisasi dan dikonsolidasi dengan sebaik mungkin.

"Kekuatan NU ini sangat luar biasa. Jumlah anggotanya sangat banyak, sangat besar. Tersebar di seluruh Tanah Air Indonesia dan bahkan tersebar di berbagai negara. Kekuatan besar ini perlu dikonsolidasi. Perlu diorganisasi dengan baik," kata Jokowi saat Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar (Munas-Konbes) Alim Ulama NU 2023 di Pondok Pesantren Al-Hamid Jakarta, Senin (18/9/2023).

Jokowi meminta konsolidasi dan pengorganisasian NU bisa terus ditingkatkan kualitasnya. Bukan hanya di bidnag sosial, keagamaan dan kemanusiaan, tetapi juga di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia profesional, di dunia kewirausahaan.

"Saya setuju dan mendukung apa yang sedang dan akan dilakukan oleh PBNU. Digitalisasi bisa masuk sebagai pintu masuknya untuk mengonsolidasikan kekuatan NU," kata Jokowi.

Jokowi pun berkomitmen, kemajuan NU akan terus didukung, baik di tingkat pusat hingga akar rumput.

"Kita semua menyadari kondisi warga Nahdliyin di akar rumput perlu didukung," Jokowi menandasi.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan Presiden Jokowi tidak pernah jauh dari NU. Sebab, Jokowi adalah bagian dari keluarga NU.

"Pak Presiden Joko Widodo banyak membantu NU selama ini. Saya sepenuhnya merasakan bahwa sejak mulai memimpin PBNU ini, Pak Presiden tidak pernah jauh dari PBNU, senantiasa membersamai PBNU sampai titik ini," ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya.

Oleh karena itu, Gus Yahya menegaskan, NU juga tidak akan pernah jauh dari Presiden Jokowi dan akan terus mendukung langkah kepemimpinannya.

"Tentu saja saya ingin sampaikan kepada seluruh keluarga besar NU, insyaallah NU juga tidak akan pernah jauh-jauh dari Insinyur Haji Joko Widodo," kata Gus Yahya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Munas dan Konbes NU 2023 Dibuka Jokowi dan Dihadiri Prabowo hingga Erick Thohir

Presiden Jokowi saat membuka Muswarah Nasional Alim Ulama PBNU di Pondok Pesantren Al-Hamid Jakarta, Senin (18/9/2023). (Tangkapan layar)
Presiden Jokowi saat membuka Muswarah Nasional Alim Ulama PBNU di Pondok Pesantren Al-Hamid Jakarta, Senin (18/9/2023). (Tangkapan layar)

Musyawarah Nasional dan Konfrensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) 2023 dihelat di Pondok Pesantren Al-Hamid Jakarta Timur.

Acara yang dilangsungkan selama dua hari ini, 18-19 September 2023 dibuka langsung oleh Presiden Jokowi.

Selain itu, sudah tampak hadir tamu-tamu VVIP lain seperti Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit. Kemudian dari jajaran menteri dijadwalkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud Md, dan Menteri Agama Yaqut Cholil.

Diketahui, Munas dan Kombes NU 2023 mengambil tema mendampingi umat, memenangi bangsa.

Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh seluru pengurus wilayah PBNU se-nasional dengan total peserta sebanyak 700 orang yang berasal dari pesantren-pesantren di seluruh Indonesia.

Nantinya, Munas dan Konbes PBNU 2023 akan membahas perihal organisasi, program, dan hal-hal yang terkait keagamaan dan dinamika nasional termasuk politik.

Infografis Cak Imin Terseret Pusaran Dugaan Korupsi di Kemnaker. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cak Imin Terseret Pusaran Dugaan Korupsi di Kemnaker. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya