Satu Pencuri Motor di Jakbar Tewas Akibat Dikeroyok Massa, Sahroni: Harus Percaya Penegak Hukum

Aksi main hakim sendiri kembali terjadi. Dua orang terduga pencurian dikeroyok massa. Di mana salah satunya tewas.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Nov 2023, 02:11 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2023, 21:00 WIB
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni  mendatangi Bareskrim Polri, Senin (4/9/2023) (Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni mendatangi Bareskrim Polri, Senin (4/9/2023) (Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Aksi main hakim sendiri kembali terjadi. Dua orang terduga pencurian dikeroyok massa. Di mana salah satunya tewas.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun turut menyayangkan kejadian yang terjadi di Jakarta Barat ini. Menurut legislator daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III tersebut, apa pun situasinya, tindakan main hakim sendiri tetap tidak bisa dibenarkan.

Meski begitu, hal ini juga menjadi bahan evaluasi para penegak hukum agar mereka bisa bekerja lebih keras dalam mendapat kepercayaan masyarakat.

"Miris sebenarnya kalau melihat budaya main hakim sendiri ini berulang kali terus terjadi di tengah-tengah kita. Namun jika dilihat lebih jauh, sebenarnya ini menjadi PR penegak hukum agar bisa lebih dipercaya masyarakat, sehingga mereka bisa percaya pada hukum dan tidak main halim sendiri," ujar Sahroni dalam keterangannya, Kamis (2/11/2023).

Politikus NasDem ini meminta Polres Jakarta Barat untuk bisa memproses para pelaku yang ketahuan terlibat dalam aksi main hakim sendiri tersebut. Karena menurutnya, aksi main hakim sendiri juga merupakan bentuk pelanggaran terhadap aturan hukum yang ada.

"Untuk memberi efek jera, saya kira polisi bisa ambil langkah tegas untuk proses para pihak yang terlibat. Saya tidak ingin budaya-budaya seperti ini terus dibiarkan. Harus biasakan percaya pada aparat penegak hukum, biarkan polisi yang mengusut dan menindak pelaku. Sekarang kan malah jadi serba salah situasinya," tambah Sahroni.

Meski demikian, Sahroni tetap ingin masyarakat menjaga kepedulian terhadap sesama. Namun tentu, dalam batas-batas yang terukur dan tidak melanggar ketentuan.

"Jadi aksi solidaritas masyarakat di jalan ini sebenarnya sangat bagus, ada kepedulian dan rasa saling menjaga antar warga. Tapi tidak usah sampai dihabisi seperti itu, harus diserahkan pada pihak berwajib," jelas dia.

 

Dua Pencuri Sepeda Motor di Jakbar di Keroyok Massa

Aksi main hakim sendiri kembali terjadi. Dua orang terduga pencurian dikeroyok massa.

Satu orang pelaku inisial JS dilaporkan tewas, sementara itu, salah seorang lainnya masih dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Peristiwa pencurian terjadi di Jalan Alfalah, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, AKP Anggi Hasibuan menjelaskan, pihaknya saat datang ke lokasi mendapatkan dua orang pelaku dalam kondisi mengenaskan.

"Pertama sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri yang 1 dalam keadaan sadar cuma sudah babak belur," kata Anggi kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).

Anggi menerangkan, pihaknya langsung membawa pelaku berinsial JS guna mendapat penanangan medis di Puskesmas Kebon Jeruk.

Berdasarkan saran dari dokter maka pelaku kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri.

"Beberapa jam setelah itu tersangka dengan inisial JS meninggal" ujar dia.

 

Sudah Beraksi 9 Kali

Sementara itu, salah satu pelaku inisial AF langsung diintrogasi. Saat itu, diperoleh fakta para pelaku telah beraksi 9 kali di wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Kami kembangakan dapat barbuknya kita akan sampaikan lebih jelasnya dari pelaku yang 1 lagi," ujar dia.

Anggi mengatakan, tersangka AF mengalami gegar otak dan muntah-muntah pada saat kepolisian hendak meringkus penadah. Sehimgga, diputuskan untuk dilakukan penundaan.

"Kami lakukan penanganan, keselamatan terhadap tersangka oleh karena itu kami bawa ke rumah sakit. Kondisinya sedang dalam recovery, inisial AF," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya