Liputan6.com, Jakarta Taruna Merah Putih yang merupakan sayap PDIP menggelar acara bertajuk Merah Meriah di Istora Senayan, Jakarta. Pejabat elite partai mulai dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hingga Ketua DPP PDIP Puan Maharani pun hadir dalam kegiatan tersebut.
“Hari ini Taruna Merah Putih sayap partai yang fokus menggelorakan semangat anak-anak muda mengadakan acara Merah Meriah sebagai penghormatan terhadap bulutangkis yang menjadi lambang supremasi kepemimpinan olahraga Indonesia bagi dunia,” tutur Hasto di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/1/2024).
Baca Juga
Hasto menyebut, acara tersebut juga menyambut ajang Olimpiade musim panas yang akan dilaksanakan di Perancis.
Advertisement
“Kita berharap bahwa bulutangkis betul-betul dapat menyumbangkan medali bagi keperkasaan Indonesia melalui cabang olahraga tersebut,” jelas dia.
Dalam acara yang turut mengundang sejumlah selebriti dan influencer itu, Hasto menegaskan upaya menggelorakan semangat rasa cinta Tanah Air, khususnya bagi anak muda bangsa. Mewakili partai, dia pun memberikan apresiasi besar atas pelaksanaan kegiatan itu.
“Ini semangat kita, semangat kita, semangat cinta Tanah Air melalui olahraga,” Hasto Kristiyanto menandaskan.
Perkuat Akar Rumput
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyoroti aksi intimidasi yang semakin masif dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dia bersama jajaran partai pun memperkuat barisan dengan kekuatan akar rumput dalam melawan praktik kotor tersebut.
“Betul sekali (kader makin masif kampanye), karena H-30 ini kami isi dengan gerakan turun ke bawah, menyambung dengan kekuatan akar rumput, ini yang menjadi kekuatan utama dari Pak Ganjar, Prof Mahfud, dan partai pendukungnya PDIP, PPP, Perindo dan Hanura, serta para relawan,” tutur Hasto saat blusukan di Rumah Susun (Rusun) Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (14/1/2024).
Advertisement
Lawan Intimidasi
Menurut Hasto, kekuatan rakyat sangat besar dan dapat melawan segala praktik intimidasi yang dilakukan oleh kubu pasangan calon presiden-wakil presiden (Capres-Cawapres) lain.
“Yang tidak bisa dideteksi dengan intimidasi sebenarnya adalah gerakan turun ke bawah akar rumput ini karena itulah kekuatan rakyat, jauh lebih besar daripada kekuatan yang melakukan intimidasi yang akhir-akhir ini sering terjadi,” jelas dia.
Hasto pun tidak habis pikir dengan adanya upaya pelaporan calon presiden usai ajang debat capres yang diselenggarakan KPU RI. Hal itu pun menjadi salah satu bentuk intimidasi yang mencederai demokrasi.
“Sampai habis debat pun harus dilaporkan ke Bawaslu. Itu artinya tidak menghormati suatu nilai-nilai demokrasi. Bagaimana debat harus dilaporkan ke Bawaslu? Itu pemaparan soal ide gagasan kok,” kata Hasto Kristiyanto menandaskan.