Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Pagi Ini, Sangat Tidak Sehat

Masyarakat disarankan mengurangi aktivitas di luar ruangan akibat kualitas udara Jakarta yang pagi ini dinilai sangat tidak sehat. Kendati, masyarakat yang tetap harus beraktivitas di luar ruangan diimbau mengenakan masker.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 03 Jul 2024, 06:53 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2024, 06:40 WIB
Polusi Udara Jakarta
Meski sudah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah, kualitas udara di DKI Jakarta masih belum juga membaik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara Kota Jakarta pagi ini, Rabu (3/7/2024) tercatat sangat tidak sehat, sehingga warga disarankan menghindari beraktivitas di luar ruangan. Hal ini berdasarkan laporan situs pemantau kualitas udara, IQAir pada pukul 06.00 WIB.

Tercatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 188 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 108,5 mikrogram per meter kubik. Kondisi ini menempatkan Jakarta sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Berdasarkan rangking kota dengan polusi udara tertinggi versi IQAir, posisi kedua adalah Kinhasa, Kongo dengan poin 180, disusul Kota Kampala, Uganda di posisi ketiga dengan poin 163. 

Kota negara tetangga yakni Ho Chi Minh, Vietnam berada di tingkat 8 dengan poin 111. Sedangkan Kota Hanoi, Vietnam berada di urutan 9 dengan poin 101.

Pada pukul 05.00 WIB, kualitas udara Jakarta bahkan sempat berada pada poin 209 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 134 mikrogram per meter kubik atau 26,8 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Seperti dikutip dari Antara, kondisi kualitas udara Jakarta hari ini bahkan tercatat yang terburuk dibandingkan tiga hari sebelumnya yang masing berada pada poin 114 (tidak sehat bagi kelompok sensitif) pada Minggu (30/6), 131 (tidak sehat bagi kelompok sensitif) pada Senin (1/7), dan 162 (tidak sehat) pada Selasa (2/7).

 

Warga Diimbau Pakai Masker

Polusi Udara Jakarta
Secara terperinci, kualitas udara Jakarta di sejumlah titik pemantauan makin mengkhawatirkan. Misalnya, Jeruk Purut, Kemang V, Kemang Dalam IX menjadi top tiga kawasan dengan kualitas dengan indeks masing-masing 251 AQI US, 225 AQI US, dan 198 AQI US. (merdeka.com/Arie Basuki)

Adapun PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga.

Paparan partikel itu dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

Rekomendasi kesehatan mengingat kualitas udara saat ini, selain menghindari beraktivitas di luar ruangan, juga mengenakan masker saat berada di luar, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara.

Kualitas udara Jakarta bila dibandingkan sembilan wilayah lain di Indonesia menempati peringkat pertama terburuk. Wilayah Tangerang Selatan, Banten tercatat berada di urutan kedua (190), diikuti Medan, Sumatera Utara (153).

Jakarta juga tercatat menjadi kota paling berpolusi di antara 118 kota lainnya di dunia.

Infografis Jurus Menko Luhut Tangani Polusi Udara di Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Menko Luhut Tangani Polusi Udara di Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya