PSHT Angkat Suara Soal Kekerasan Terhadap Polisi di Jember

Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate (PP PSHT) Muhammad Taufiq mengecam aksi kekerasan atau premanisme yang dilakukan puluhan pesilat terhadap anggota polisi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 26 Jul 2024, 21:08 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 15:52 WIB
Ilustrasi Oknum Polisi
Ilustrasi Polisi (Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate (PP PSHT) Muhammad Taufiq mengecam aksi kekerasan atau premanisme yang dilakukan puluhan pesilat terhadap anggota polisi di Simpang Tiga Transmart, Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Kaliwates, Jember, Senin 22 Juli 2024.

"Pengurus Pusat PSHT mengecam aksi kekerasan dan mendukung penegakan hukum dan ikut dalam menjaga kondusifitas di masyarakat,” kata Taufiq seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (26/7/2024).

Taufiq menjelaskan, dalam ajaran PSHT dikenal istilah Memayu Hayuning Bawono. Dia pun dengan tegas menyatakan, PSHT tidak diajarkan melakukan perbuatan melawan hukum.

"Kami menyatakan bahwa para pelaku aksi kekerasan atau premanisme bukanlah anggota warga Persaudaraan Setia Hati Terate,” jelas Taufiq.

Mendidik

Dia berharap, PSHT bertujuan mendidik manusia untuk menjadi lebih baik.

“Persaudaraan Setia Hati Terate adalah mendidik manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945,” dia menandasi.

Infografis Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Jauh di Bawah Negeri Jiran. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Jauh di Bawah Negeri Jiran. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya