Liputan6.com, Cilegon Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dirilis awal Agustus 2024, Kota Cilegon masih menjadi primadona bagi investor untuk menanamkan modalnya.Â
Dalam laporan tersebut, investasi di Kota Cilegon pada semester I 2024 mencapai Rp21,734 triliun, disusul Kabupaten Tangerang sebesar Rp11,881 triliun, Kabupaten Serang Rp10,438 triliun, Kota Tangerang Rp8,696 triliun, Kota Tangerang Selatan Rp4,277 triliun, Lebak Rp605,8 miliar, Pandeglang Rp406,2 miliar dan Kota Serang Rp212 miliar.
Baca Juga
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cilegon Hayati Nufus mengaku senang karena target investasi di Kota Cilegon sepanjang 2024 sebetulnya di kisaran Rp14 triliun. Namun baru semester I sudah mencapai Rp21,734 triliun atau 154,74 persen.Â
Advertisement
"Kalau kami lihat datanya pada triwulan I investasi yang masuk sebesar Rp8,299 triliun dan pada triwulan II naik menjadi Rp13,435 triliun sehingga jumlahnya mencapai Rp21,734 triliun. Ini sungguh luar biasa," kata Nufus sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Senin (5/8).
Dikatakan Nufus, pada triwulan I, investasi besar datang dari PT Lotte Chemical Indonesia yang menambah investasinya sebesar Rp3,31 triliun, disusul PT Chandra Asri Pacific sebesar Rp1,487 triliun dan PT Indo Raya Tenaga sebesar Rp1,026 triliun.
"Sedangkan pada triwulan II investasi besar datang dari PT Krakatau Posco yang mencapai Rp6,684 triliun, kemudian PT Lotte Chemical Indonesia menambah lagi sebesar Rp2,240 triliun dan PT Indo Raya Tenaga juga menambah lagi sebesar Rp1,303 triliun," kata Nufus.
Masih tingginya minat investasi ke Cilegon, kata Nufus, dikarenakan Cilegon adalah pintu gerbang Pulau Jawa, di mana distribusi orang dan barang menjadi mudah. Selain itu, faktor kondusifitas lingkungan juga menjadi penentu karena selama ini kebijakan Pemkot Cilegon selalu mendukung masuknya investasi.Â
"Kondusifitas ini misalnya dalam hal hubungan harmonisasi antara pemerintah dengan industri yang selama ini baik-baik saja. Kami punya program CCSR (Cilegon Corporate Social Responsibility) yang selalu didukung perusahaan. Kami selalu menyambut baik datangnya investasi dari mulai izin sampai berdiri kami kawal asalkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,"Â kata dia.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda, Pokja Promosi Penanaman Modal pada DPMPTSP Kota Cilegon, Safiudin, menambahkan, kebanyakan investasi yang masuk ke Cilegon adalah pengembangan dari investasi yang sudah ada sebelumnya.Â
"Seperti Lotte, itu kan target investasinya mencapai Rp150 triliun sampai produksi. Kenapa nilainya besar? Karena ini tahap konstruksi berupa bangunan dan mesin, belum sampai tahap produksi. Pada tahap ini penyerapan tenaga kerja masih lumayan tinggi karena masih pembangunan," ujarnya.
Â
Â
(*)