PNM Bawa Harapan Baru, Kini Kerja Keras Disabilitas Bukan Lagi Mimpi Raih Kesuksesan

PNM terus mendukung para disabilitas untuk bisa mandiri secara finansial di tengah keterbatasan yang dimilik.

oleh stella maris diperbarui 13 Agu 2024, 14:06 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 13:54 WIB
PNM
Direktur Operasional Digital dan Teknologi Informasi PNM Sunar Basuki/Fimela.com

Liputan6.com, Jakarta PT Permodalan Nasional Madani atau PNM adalah salah satu BUMN yang fokusnya tak hanya pada pemberian modal (pinjaman), namun juga jadi solusi peningkatan kesejahteraan. Berbeda dengan program pembiayaan bank atau nonbank, PNM memiliki produk pemberdayaan untuk membantu memajukan UMKM di Indonesia.

Ya, PNM memiliki program khusus untuk para perempuan prasejahtera pelaku UMKM yaitu Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang berjalan sejak 2015. Misinya untuk melayani perempuan prasejahtera di Indonesia untuk mendapatkan modal usaha. Direktur Operasional Digital dan Teknologi Informasi PNM Sunar Basuki mengatakan, program itu hadir karena banyak perempuan di Indonesia yang masuk dalam masyarakat prasejahtera yang belum terlayani dengan maksimal. 

"Kami punya produk pemberdayaan, maksudnya PNM tidak hanya memberikan permodalan atau pinjaman tapi juga memberikan pelatihan, training, coaching dan lainnya untuk kemajuan usaha. Kami paham sekali bahwa masyarakat pasti punya keterbatasan dengan yang namanya skill agar mereka bisa berusaha. Mereka punya waktu, punya kemampuan, tapi skill-nya perlu diasah.Oleh sebab itulah, kami gandengkan dengan pelatihan. Program ini juga ingin membebaskan membebaskan masyarakat dari jeratan pinjaman yang memberatkan bagi masyarakat dari semacam jeratan pinjaman-pinjaman yang kita sebut rentenir," ujar Sunar Basuki. 

Sunar Basuki juga menjelaskan bahwa PNM Mekaar kini memiliki nasabah yang mencapai 15 juta orang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan berhasil merangkul dan melayani perempuan prasejahtera. Selain itu, PNM Mekaar juga memiliki divisi khusus untuk merancang program dan pelatihan apa saja yang harus diberikan kepada nasabah.

"PNM punya divisi khusus yang disebut Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha. Nah, divisi itu punya tim di kantor pusat yang kemudian memformulasikan program-programnya dan kami juga punya tim di cabang-cabang. Uniknya, kalau kami melakukan suatu pelatihan, biasanya melibatkan para ahli, expert di bidangnya. Misalnya kami mau memberikan pelatihan marketing secara digital, kami undang ahli yang berkecimpung di media sosial, di e-commerce, untuk melatih mereka," ujarnya. 

Menariknya, mereka pun tak sekadar memberikan pelatihan bagaimana bisnis dan dapurnya, lebih dari itu, PNM juga memberikan pelatihan sampai detail terkecil dalam pemasaran, seperti mengambil foto produk yang menarik. Salah satu bukti nyata keberhasilan PNM Mekaar dalam membina nasabahnya terlihat dari perkembangan pesat salah satu UMKM binaannya, yaitu Kreasi Batik Tuli Indonesia yang berada di Karawang, Jawa Barat.

Jadi Wadah Teman Tuli, PNM Gandeng Kreasi Batik Tuli Indonesia

PNM
Ki-ka: Akeyla dan Inaraya sebagai Founder Kreasi Batik Tuli Indonesia//Fimela.com.

Memanifestasikan ide dan fokus membantu disabilitas yang tidak mampu. Kira-kira begitulah awalnya Inaraya mengembangkan usaha Kreasi Batik Tuli bersama anak-nya, Akeyla. Inaraya, akrab disapa Ina bercerita, awalnya dia hanya mendukung gagasan atau hal positif yang diinginkan anaknya. 

"Saya pribadi jujur belum ada kepikiran untuk mempekerjakan disabilitas atau membuat wadah untuk tunarungu, kita sebut teman tuli. Saya nggak terpikir, justru ini permintaan Akeyla. Saya hanya bisa mendukung dia ketika dia bilang 'Ayo, Bu kita buat bikin sesuatu buat mereka (teman tuli)," kata Ina tentang awal dibentuknya Kreasi Batik Tuli yang berada di Karawang, Jawa Barat. 

Ya, Ina menegaskan bahwa gagasan membantu sesama teman disabilitas itu memang berasal dari Akeyla yang saat itu masih berusia 9 tahun. Empati yang tinggi dari sang anak, ternyata menggerakkan hati Ina. Saat itu pun Kreasi Batik Tuli dimulai hanya tiga orang dan kini mereka berhasil mengembangkan usaha tersebut bersama PNM. Kini jumlah tunarungu atau teman tuli yang bergabung sudah mencapai 30 orang.

PNM
Founder Kreasi Batik Tuli Indonesia/Fimela.com

Ya, merangkul teman tuli, menurut Ina bukan hal yang mudah. Lantaran keterbatasan komunikasi, Ina pun mengaku butuh bantuan juru bahasa isyarat. Pelan tapi pasti, Ina kini bisa lancar berkomunikasi dengan teman tuli. 

"Saya berpikir pasti itu butuh effort yang besar banget. Tapi waktu itu Akeyla meyakinkan saya bahwa 'Ayo Bu, kita pasti bisa'. Saya tergerak juga untuk bagaimana teman-teman tuli ini bisa punya karya," kata Ina menitikkan air mata.

Dalam prosesnya, Ina pun membutuhkan modal untuk bisa menjalankan Kreasi Batik Tuli  dan di tengah perjuangannya yang tak mudah, PNM hadir menjadi pembawa harapan baru untuk mereka bisa berkembang menjadi wadah dan sumber mata pencaharian para teman tuli.

"Setelah sekian lama ada juga yang melirik perjuangan dengan teman-teman disabilitas, karena saya yakin sekali saya tidak bisa sendiri tanpa bantuan dari instansi lain dan salah satunya adalah PNM yang pertama. Akhirnya kami ada juga yang meminang. "Saya berharap PNM akan support karena tanpa support PNM nggak mungkin juga saya terus-terusan mengadakan pelatihan dengan uang pribadi, saya tidak semampu itu," cerita Ina. 

Lebih lanjut Ina menuturkan PNM telah banyak membantu mengembangkan Kreasi Batik Tuli di mana bantuannya hadir alam bentuk peralatan dan bangunan yang saat ini sedang dibangun secara bertahap. Nantinya, bangunan tersebut akan digunakan sebagai lokasi workshop para teman tuli dalam memproduksi batik.

PNM
PNM terus mendukung para disabilitas untuk bisa mandiri secara finansial di tengah keterbatasan yang dimiliki/Fimela.com

Komitmen PNM dalam pemberdayaan UMKM nasabahnya pun tak sampai di situ, di mana mereka juga membukakan jalan agar produk nasabahnya bisa dikenal luas dan menemukan konsumennya, salah satunya lewat pameran.

PNM pun mempertemukan Kreasi Batik Tuli Indonesia dengan desainer kenamaan tanah air, yaitu Novita Yunus dalam acara Parade Wastra Nusantara yang digelar pada Pada 31 Juli 2024. Di kesempatan tersebut, batik dari teman rungu diberikan kepada Novita Yunus dan karya kolaborasi mereka ditampilkan dalam sesi Selaras Wastra Novita Yunus x Batik Karawang.

PNM Wujudkan Mimpi dan Semangat Hidup Sejahtera

PNM
PNM terus mendukung para disabilitas untuk bisa mandiri secara finansial di tengah keterbatasan yang dimiliki/Fimela.com

Upaya PNM memperkenalkan batik Karawang lewat karya Kreasi Batik Tuli Indonesia menghadirkan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri untuk Ina dan teman tuli. Bukan hanya Kreasi Batik Tuli Indonesia saja, ke depannya PNM juga ingin membantu para disabilitas untuk bisa mandiri secara finansial di tengah keterbatasan yang mereka miliki. 

Saat ini PNM memiliki 1500 nasabah disabilitas yang didorong untuk bisa mandiri secara ekonomi lewat berbagai program pemberdayaan yang disiapkan. Sunar Basuki berharap semua nasabah PNM tetap memiliki mimpi dan semangat untuk hidup sejahtera. Dia juga berharap nasabah PNM tak berhenti melangkah karena pola pikir yang tidak berkembang.

"Kami harus tetap punya semangat. Nasabah PNM harus tetap punya mimpi karena itulah kunci sukses dari nasabah-nasabah PNM. Jangan sampe terbelenggu oleh mindset, pola pikir, yang tidak akan bisa berkembang. Mereka bisa mencapai mimpi kalau tetap semangat, tetap berinovasi. Kami harus bisa memberikan inspirasi bahwa kita menjadi bisa menjadi negara maju dengan masyarakat yang punya kemampuan dan kompetensi di segala bidang. Kami yakin bisa terus tumbuh, sehingga masyarakat bisa sejahtera," ujar Sunar Basuki. 

Cek Video Berikut Ini

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya