Sekjen Demokrat soal Dapat 4 Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran: Belum Final

Partai Demokrat dikabarkan mendapat jatah empat menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 03 Okt 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2024, 19:30 WIB
Pernyataan Prabowo Subianto dan AHY Usai Gelar Pertemuan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pertemuan selama dua jam itu pun belum ada kesepakatan antara Gerindra dan Demokrat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrat dikabarkan mendapat jatah empat menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut, pembahasan mengenai jumlah menteri belum final dan masih sangat dinamis.

"Masih kita tunggu, belum final. Masih dalam pembicaraan," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Meski demikian, Riefky mengaku pihaknya sudah mengirim nama-nama kader terbaik partai untuk masuk dalam pemerintahan presiden Prabowo Subianto.

"Sudah ada nama-nama kader terbaik Demokrat yang sudah diberikan ke Pak Prabowo. Nanti kita tunggu saja," ungkap dia.

Menurut Riefky, saat ini proses pembicaraan kabinet masih terus berlangsung antara Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo Subianto.

"Kita serahkan, kita serahkan semua ke Pak Prabowo. Ya komunikasi Pak SBY dengan Pak Prabowo, Mas AHY dengan Pak Prabowo juga masih berjalan. Masih terus komunikasi," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Terpilih RI periode 2024-2029 Prabowo Subianto menargetkan akan merampungkan susunan kabinet pada H-5 sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Hal tersebut seperti disampaikan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco mengungkapkan pembahasan menteri menjadi agak lama lantaran banyak pihak yang masuk dan menarik diri.


Fokus ke Satu Bidang

"Nama-nama terutama dari parpol yang proporsinya tidak terlalu lebih besar daripada yang profesional nah ini masih kemudian ada yang masuk ada yang tarik sehingga mungkin fix final kabinet itu agak lama ya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 30 September 2024.

Kemudian, sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan jumlah kementerian/lembaga di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, jumlahnya akan lebih banyak ketimbang pemerintahan sebelumnya, karena fokus ke satu bidang tertentu.

Muzani menyebut, Prabowo ingin setiap kementerian fokus ke satu bidang sehingga tidak lagi ada kementerian yang mengurusi banyak bidang.

"Jumlah banyak itu kan karena ada bidang-bidang yang dirangkap dalam satu kementerian. Oleh Pak Prabowo, karena ingin ada pemfokusan pada program pada bidang itu maka kementerian itu dipecah," kata Muzani, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu 25 September 2024.


Tiga Kriteria Calon Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Amzar Simanjuntak, mengungkapkan terdapat tiga kriteria bagi calon menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

"Pak Prabowo memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila bisa memenuhi syarat yang diberikan Pak Prabowo," kata Dahnil saat ditemui usai acara Deklarasi Ormas dan Pengukuhan Pengurus Besar Matahari Pagi Indonesia di Jakarta, Sabtu 28 September 2024 seperti dilansir Antara.

Ia membeberkan, ketiga kriteria tersebut, yakni pertama, calon menteri dalam kabinet harus memiliki integritas, seiring dengan komitmen Prabowo yang ingin memberantas korupsi.

Kedua, harus memiliki kompetensi. Menurut Dahnil, sejak awal Prabowo ingin membentuk kabinet zaken atau kabinet menteri yang mengurus berbagai hal spesifik dalam pemerintahan, sehingga calon menteri Prabowo nantinya harus memiliki kompetensi.

Selanjutnya kriteria ketiga, yaitu harus loyal. Dia menyebutkan loyalitas penting bagi Prabowo, karena Ketua Umum Partai Gerindra tersebut ingin memastikan kapten dalam koalisi pemerintahan merupakan Prabowo.

"Dengan Pak Prabowo sebagai panglima, mereka yang menjadi menteri Pak Prabowo harus tegak lurus dengan berbagai agenda pembangunan yang sudah dibuat Pak Prabowo," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya