Cuaca Hari Ini Selasa 15 Oktober 2024: Mayoritas Langit Jabodetabek Seharian Bakal Berawan Tebal

Cuaca hari ini, Selasa (15/10/2024) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), keseluruhan langit paginya diprakirakan berawan tebal.

oleh Arviola Marchsyalina Syurgandari diperbarui 15 Okt 2024, 06:15 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2024, 06:15 WIB
Awan tebal di langit Kalimantan Selatan Kalsel beberapa hari lalu
Awan tebal terjadi di langit Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Aslam Mahfuz)

Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) hari ini, Selasa (15/10/2024), keseluruhannya diprakirakan berawan tebal. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta siang hingga malam nanti mayoritas diprakirakan berawan tebal. Begitu pun di wilayah Kepulauan Seribu. Kecuali di Jakarta Barat akan berawan.

Prediksi cuaca siang hari hingga malam di wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat akan berawan tebal.

Di wilayah Tangerang, Banten pada pagi, siang, hingga malam hari diprediksi akan cerah berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Jakarta Selatan   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Jakarta Timur   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Jakarta Utara   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Kepulauan Seribu   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Bekasi   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Depok   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Kota Bogor   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Tangerang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan

Gelisah Langkah Petani Kopi Hadapi Krisis Iklim di Depan Mata

Petani kopi sedang menyortir dan membersihkan ceri kopi yang baru dipetik (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Petani kopi sedang menyortir dan membersihkan ceri kopi yang baru dipetik (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Sektor pertanian termasuk tanaman kopi sangat terdampak terhadap terjjadinya perubahan iklim atau krisis iklim yang tidak menentu. Krisis ik;im menimbulkan cuaca ekstrem, curah hujan yang tidak menentu, longsor, panas berkepanjangan dan kondsi cuaca lainnya yang bisa menyulitkan para petani menetukan masa tanam dan masa panen bagi tanaman mereka. Lalu, bagaimana kegelisaha dan langkah para petani kopi menghadapi kondisi ekstrem tersebut?

Langkah antisipasi ternyata sudah dilakukan oleh produsen kopi Nespresso terhadap para petani kopi mereka dengan memberikan program asuransi. Dalam keterangan tertulisnya pada Liputan6.com, Kamis, 10 Oktober 2024, Nespresso bermitra dengan Blue Marble, perusahaan asuransi yang ahli dalam asuransi parametrik. Para petani Nespresso menghadapi perubahan iklim melalui asuransi parametrik yang ditawarkan dalam kemitraan dengan Blue Marble.

 Skema asuransi ini menggunakan model asuransi parametrik, yang berarti pembayaran klaim ditentukan berdasarkan peristiwa cuaca yang telah ditentukan sebelumnya, seperti kekeringan dan curah hujan tinggi. Bagi mereka, pendekatan ini memungkinkan pencairan klaim lebih cepat karena sistem ini tidak memerlukan penilaian kerusakan yang memakan waktu panjang. Blue Marble menggunakan data satelit dan stasiun meteorologi untuk memantau cuaca di daerah perkebunan kopi.

Jika kondisi cuaca melebihi ambang batas yang sudah ditetapkan oleh pihak asuransi, pencairan klaim akan dilakukan secara otomatis diberikan kepada petani yang terkena dampak dari cuaca yang tak terduga.

Dengan menerima pembayaran tepat waktu, petani dapat pulih lebih cepat dari peristiwa perubahan cuaca yang merugikan, berinvestasi kembali di pertanian mereka, serta memastikan stabilitas dan kesejahteraan mereka. Hal ini membantu mengurangi risiko dari peristiwa cuaca ekstrem yang dapat menghancurkan hasil perkebunan dan mengurangi pendapatan.

Sampai saat ini, pengadaan kopi Nespresso berasal dari dua lahan di Indonesia, yaitu Aceh dengan melibatkan 4.000 petani dan Sunda Hejo (Jawa Barat) dengan melibatkan 1.400 petani. Nespresso mulai beroperasi di Jawa pada 2015.

Pengaruh Iklim Tropis Indonesia

Petani kopi dan Agronomist Nespresso
Petani kopi dan Agronomist Nespresso.  foto: Nespresso

Melalui kemitraan dengan PT. Olam Indonesia dan Paguyuban Tani Sunda Hejo untuk mendapatkan kopi berkualitas tinggi dan mengimplementasikan Program AAA. Melalui program ini, Nespresso melanjutkan tradisi yang ada di klaster “Sunda Hejo” hingga saat ini. “Arabika Jawa dikenal dengan bentuk yang seimbang, menggabungkan rasa manis dan keasaman yang lembut.

"Hal ini dipengaruhi oleh iklim tropis Indonesia, hutan hujan yang teduh, curah hujan yang tinggi, dan tanah vulkanis,” terang Dadang Hendaryah selaku Nespresso’s AAA Agronomist dari Jawa Barat.

Rasa kopinya jernih dan citrus, dengan keasaman yang nikmat, serta sentuhan rasa jeruk mandarin dan kulit melon. Memiliki medium-body dengan cita rasa cokelat dan red fruit yang manis. Kopi ini juga menawarkan rasa pahit yang halus, serta sedikit aroma blackberry yang menggugah selera.

Sementara itu, Kapsul Origin Indonesia memiliki 100 persen kopi Arabika dari Aceh Tengah, sebuah wilayah di bagian utara Pulau Sumatra. "Dampak dari iklim di Indonesia yang sangat lembap, komunitas petani kopi mempraktikkan cara pemrosesan yang unik di Indonesia yaitu “penggilingan basah. Ini metode yang unik karema hanya dilakukan di Aceh," kata Mentari Amanda selaku Nespresso’s AAA Agronomist di Aceh.

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim
Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya