Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bercerita ketika dirinya diajak Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur di DKI Jakarta. Ia mengaku Prabowo bahkan siap pasang badan ketika mengajak dirinya.
"Pak Prabowo bilang, ini tugas negara pak Ahok. Pak Ahok berani atau tidak? Pak Prabowo yang ngajak saya ke Jakarta. Dari dulu Pak Prabowo juga pasang badan nyalonin saya," ujar Ahok di Balaikota, Rabu (31/7/2013).
Mantan bupati Belitung Timur itu juga menambahkan, Partai Gerindra nekat mengusung dirinya yang notabene bukan merupakan kadernya. Karena dengan sikap dan sifatnya yang cukup keras dan terkadang ceplas-ceplos, ia dinilai cukup kompeten.
Setelah menjabat selama hampir 9 bulan, Ahok pun terlibat beberapa perseteruan dengan sejumlah pihak akibat pernyataan-pernyataan kontroversialnya. Ditambah lagi ia harus berpasangan dengan Jokowi, yang merupakan kader PDIP sebagai calon Gubernur DKI yang dikenal dengan hobi blusukannya.
"Partai gila nyalonin saya. Beliau sudah menentukan, Partai Gerindra ini partai yang berani menyalonkan Pak Jokowi yang bukan kadernya dia, saya juga bukan kadernya dia dulu. Tapi beliau merasakan di luar Gerindra ini ada orang baik. Jadi ditawarkan. Gitu kan? Padahal belum tentu baik," papar Ahok. (Tnt)
"Pak Prabowo bilang, ini tugas negara pak Ahok. Pak Ahok berani atau tidak? Pak Prabowo yang ngajak saya ke Jakarta. Dari dulu Pak Prabowo juga pasang badan nyalonin saya," ujar Ahok di Balaikota, Rabu (31/7/2013).
Mantan bupati Belitung Timur itu juga menambahkan, Partai Gerindra nekat mengusung dirinya yang notabene bukan merupakan kadernya. Karena dengan sikap dan sifatnya yang cukup keras dan terkadang ceplas-ceplos, ia dinilai cukup kompeten.
Setelah menjabat selama hampir 9 bulan, Ahok pun terlibat beberapa perseteruan dengan sejumlah pihak akibat pernyataan-pernyataan kontroversialnya. Ditambah lagi ia harus berpasangan dengan Jokowi, yang merupakan kader PDIP sebagai calon Gubernur DKI yang dikenal dengan hobi blusukannya.
"Partai gila nyalonin saya. Beliau sudah menentukan, Partai Gerindra ini partai yang berani menyalonkan Pak Jokowi yang bukan kadernya dia, saya juga bukan kadernya dia dulu. Tapi beliau merasakan di luar Gerindra ini ada orang baik. Jadi ditawarkan. Gitu kan? Padahal belum tentu baik," papar Ahok. (Tnt)