Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal membantah adanya satgas dari serikat buruh yang kerap melakukan pelatihan layaknya militer. Buruh hanya punya kelompok yang disebut Garda Metal, tugasnya mengamankan aksi-aksi para buruh.
"Ngga ada seperti itu, jadi itu bukan satgas. Itu hanya buruh yang bertugas menjaga ketertiban aksi yang kita namakan Garda Metal," kata Said Iqbal usai memberikan keterangan persnya di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Said mengatakan para buruh itu memang menjalani pelatihan, tetapi bukan pelatihan militer, melainkan hanya pelatihan pecinta alam. Said juga membantah adanya pungutan bagi para buruh terkait pelatihan tersebut.
"Memang ada latihan, dilatihnya model pecinta alam. Biasanya pelatihan di Cibubur dan Cilember. Ngga ada pungutan juga, itu biaya sendiri para buruh. Kalau satgas kan harus ada iurannya, mana ada satgas gratis," jelas Said.
Said menambahkan, para buruh yang dinamakan Garda Metal itu bertugas untuk mengamankan jalannya aksi agar tidak ricuh. Selain itu, kata Said, hal itu guna mencegah adanya intervensi dan provokasi dari pihak luar.
"Belajar dari pengalaman orde baru ini untuk jaga-jaga akan adanya intervensi dari luar ketika berdemo. Dan mecegah adanya provokasi dari luar ketika aksi berjalan," tutup Said. (Eks)
"Ngga ada seperti itu, jadi itu bukan satgas. Itu hanya buruh yang bertugas menjaga ketertiban aksi yang kita namakan Garda Metal," kata Said Iqbal usai memberikan keterangan persnya di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Said mengatakan para buruh itu memang menjalani pelatihan, tetapi bukan pelatihan militer, melainkan hanya pelatihan pecinta alam. Said juga membantah adanya pungutan bagi para buruh terkait pelatihan tersebut.
"Memang ada latihan, dilatihnya model pecinta alam. Biasanya pelatihan di Cibubur dan Cilember. Ngga ada pungutan juga, itu biaya sendiri para buruh. Kalau satgas kan harus ada iurannya, mana ada satgas gratis," jelas Said.
Said menambahkan, para buruh yang dinamakan Garda Metal itu bertugas untuk mengamankan jalannya aksi agar tidak ricuh. Selain itu, kata Said, hal itu guna mencegah adanya intervensi dan provokasi dari pihak luar.
"Belajar dari pengalaman orde baru ini untuk jaga-jaga akan adanya intervensi dari luar ketika berdemo. Dan mecegah adanya provokasi dari luar ketika aksi berjalan," tutup Said. (Eks)