Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerima surat balasan dari Perdana Menteri (PM) Australia Tonny Abbott terkait penyadapan yang dilakukan oleh Pemerintah Australia. Akan tetapi, Presiden SBY tak mau membeberkan isi lengkap dari surat balasan tersebut. Presiden ke-6 RI itu hanya menyampaikan bagian inti surat balasan Abbott.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya menduga isi surat balasan Abbott itu sama sekali tak menyinggung permintaan maaf terhadap pemerintah Indonesia. Namun hanya menyesali adanya penyadapan tersebut.
"Terlepas apapun isi surat SBY ke Abbot, yang jelas jawaban dari Perdana Menteri (Abbott) sama saja dengan ucapannya selama ini. Hanya menyesali tapi tidak minta maaf sebagaimana keinginan rakyat Indonesia," ujar Tantowi dalam pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (27/22/2013).
Tantowi justru menduga, surat yang dikirim Presiden SBY kepada Abbott tidak ada desakan agar Negeri Kanguru untuk minta maaf. Artinya, kata Tantowi, SBY tak menyampaikan aspirasi rakyat agar mendesak Australia minta maaf.
"Saya menduga isi surat SBY memang tidak mendesak Australia untuk minta maaf. Kalau benar demikian, SBY tidak menyampaikan suara rakyat Indonesia. Ini patut disesali," imbuh dia.
Tantowi menjelaskan, Australia harus diberi pelajaran keras dengan dituntut minta maaf kepada Indonesia. Pembinaan kembali hubungan antara Indonesia dengan Australia, menurut dia, hanya menorehkan kesepakatan di atas protokol dan kode etik saja dan tidak akan menjamin apa-apa.
"Apakah dengan adanya protokol tersebut, mereka tidak akan menyadap lagi? Protokol tersebut sama seperti surat nikah antara pasangan suami iteri. Apakah surat tersebut menjamin keduanya tidak akan menyeleweng? Permohonan maaf lah yang membuat jera," jelasnya.
Oleh karena itu, mantan pembawa acara kuis berhadiah 1 miliar ini menganggap persoalan Indonesia dengan Australia belum selesai dengan surat balasan yang isinya tidak ada yang baru tersebut. Bahkan, dengan cara Presiden SBY yang tak berani tegas dengan Australia itu telah menunjukkan bahwa Indonesia lemah dan kecil di mata Pemerintah Australia.
"Saya menganggap aneh kalau pemerintah merasa puas dengan jawaban tersebut dan dengan demikian hubungan bisa dinormalisasi. Jelas sekali, kita kecil, rendah dan tidak signifikan di mata Australia," tandas Tantowi. (Riz/Ism)
Tantowi Yahya: Surat SBY Tidak Mendesak Abbott untuk Minta Maaf
Presiden SBY telah membeberkan poin-poin dari surat balasan PM Australia Tony Abbott terkait penyadapan.
diperbarui 27 Nov 2013, 15:49 WIBDiterbitkan 27 Nov 2013, 15:49 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 Jawa Tengah - DIYAsam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini
3 4 Jawa Tengah - DIYInilah 5 Makanan di Sekitar Kita yang Bisa Turunkan Kolesterol
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tulang Punggung Ekonomi RI, Menko Airlangga Puji Upaya BRI Berdayakan UMKM
Mobil Ini Terbengkalai di Parkiran selama 1 Tahun, Biaya Parkir Mencapai Rp3,3 Miliar
Ajak Alex Pastoor, Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Pantau Laga Persija Jakarta vs PSBS Biak
Link Live Streaming Liga Italia AC Milan vs Inter Milan 2 Februari 2025 di Vidio
VIDEO: Bus Brimob Angkut Rombongan Pelajar Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, 2 Orang Tewas
Tujuan Puasa Senin Kamis: Manfaat dan Keutamaan yang Perlu Diketahui
Apa Saja yang Membatalkan Wudhu: Panduan Lengkap untuk Menjaga Kesucian
Anggaran 17 Kementerian-Lembaga Ini Tak Kena Potong, Ada Kemhan hingga DPR
Fokus : Banjir di Sanggau Kalbar, Warga Lumpuh Dievakuasi
2025, Penjualan Motor Besar Diprediksi Bakal Lebih Kompetitif
Sejumlah Perjalanan Kereta dari dan Menuju Surabaya Dibatalkan pada 3-5 Februari 2025
Indonesia dan Rusia Jadi Inisiator Penyelenggaraan Forum Parlemen BRICS