Kementerian Kesehatan menyatakan, Pekan Kondom Nasional bukan kegiatan yang digelar pihaknya. Kegiatan itu diprakarsai dan dilaksanakan pihak swasta, yaitu DKT Indonesia yang merupakan salah satu distributor kondom di Indonesia, dengan sepengetahuan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).
Karena menuai kontroversi, Kementerian Kesehatan pun telah meminta agar kegiatan kampanye Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) itu distop. Bahkan bus bertulisan 'Pekan Kondom Nasional' juga diminta berhenti beroperasi.
"Sesuai hasil pertemuan dengan KPAN dan DKT Indonesia, Kementerian Kesehatan telah meminta DKT Indonesia untuk menghentikan kegiatan kampanye dengan menggunakan bus bertulisan Pekan Kondom Nasional," tulis siaran pers Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, seperti dilansir setkab.go.id, Rabu (4/12/2013).
Pertemuan Kementerian Kesehatan dengan KPAN dan DKT Indonesia dilakukan di Jakarta, Senin 2 Desember kemarin. Dari pertemuan ini diperoleh informasi bahwa Pekan Kondom Nasional merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan DKT Indonesia sejak 2007 dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam melalui akun twitternya @dipoalam49 juga telah meminta Menteri Kesehatan dan Kementerian Kesehatan menghentikan kegiatan kampanye penggunaan kondom yang di luar kepatutan.
"Pekan Kondom yang di luar kepatutan dari tujuan. Saya sudah minta Menkes dan Kemenkes cegah cara-cara itu, dan copot poster-poster itu," kata Dipo.
Ia mengaku sudah meminta Menkes dan jajarannya untuk mencegah ekses kampanye anti-HIV yang tidak diperlukan dan di luar kepatutan. (Mut/Ism)
Karena menuai kontroversi, Kementerian Kesehatan pun telah meminta agar kegiatan kampanye Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) itu distop. Bahkan bus bertulisan 'Pekan Kondom Nasional' juga diminta berhenti beroperasi.
"Sesuai hasil pertemuan dengan KPAN dan DKT Indonesia, Kementerian Kesehatan telah meminta DKT Indonesia untuk menghentikan kegiatan kampanye dengan menggunakan bus bertulisan Pekan Kondom Nasional," tulis siaran pers Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, seperti dilansir setkab.go.id, Rabu (4/12/2013).
Pertemuan Kementerian Kesehatan dengan KPAN dan DKT Indonesia dilakukan di Jakarta, Senin 2 Desember kemarin. Dari pertemuan ini diperoleh informasi bahwa Pekan Kondom Nasional merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan DKT Indonesia sejak 2007 dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam melalui akun twitternya @dipoalam49 juga telah meminta Menteri Kesehatan dan Kementerian Kesehatan menghentikan kegiatan kampanye penggunaan kondom yang di luar kepatutan.
"Pekan Kondom yang di luar kepatutan dari tujuan. Saya sudah minta Menkes dan Kemenkes cegah cara-cara itu, dan copot poster-poster itu," kata Dipo.
Ia mengaku sudah meminta Menkes dan jajarannya untuk mencegah ekses kampanye anti-HIV yang tidak diperlukan dan di luar kepatutan. (Mut/Ism)