Longsor terjadi di Jakarta Timur. 5 Rumah hancur di RT 04 RW 05 Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa ini.
Darmansyah, salah satu korban mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa 28 Januari malam sekitar pukul 23.30 WIB. Kala itu, cuaca memang sedang hujan deras. Tiba-tiba, dirinya mendengar suara gemuruh dari luar rumah.
Setelah keluar dari samping rumahnya, rumah milik Neneng setinggi 10 meter tiba-tiba saja rubuh dan menimpa 4 rumah lainnya, yakni rumah Hasan, Asmari, dan Zainudin. Keempat rumah, termasuk rumahnya pun hancur tertimpa.
"Saya dengar suara kencang, terus saya bawa senter ke samping rumah. Nggak lama tembok rumah itu roboh," kata Darmansyah di lokasi, Rabu (29/1/2014).
Sesaat setelah bangunan itu roboh, dirinya langsung naik melihat tetangganya itu. Beruntung, tetangganya itu berhasil menyelamatkan diri sebelum rumahnya roboh. "Saya naik lihat tetangga saya, untungnya mereka selamat," lanjut Darmansyah.
Darmansyah mengatakan, Neneng tinggal bersama 2 anaknya. Saat itu, mereka sudah bergeser ke rumah bagian depan setelah melihat dinding rumahnya mulai miring. Sedangkan, 3 rumah lainnya sedang tak berpenghuni karena ditinggal mengungsi.
"Mereka sudah geser ke depan. Karena lihat temboknya sudah miring. Dia juga lagi perbaikin dindingnya, tapi sekarang rubuh semua," ucapnya.
Warga yang tinggal selama 10 tahun itu menjelaskan, rumah Neneng rusak parah di bagian dapur, kamar mandi, dan kamar tidur. Rumah Hasan, Aas, dan Enung rusak di sebagian rumahnya. "Kalau saya cuma tembok pembatas aja yang rubuh," tutur Darmansyah.
Lokasi yang berada di samping Kali Ciliwung memang 2 pekan ini terendam banjir. Pemilik rumah sudah meninggalkan rumah karena banjir itu. Warga menduga longsor terjadi karena saluran air di depan rumah bocor. Sehingga mengakibatkan erosi dan longsor.
Saluran air dengan lebar dan dalam 1 meter sudah 32 tahun dibangun. Gorong-gorong yang dicor itu diduga bolong-bolong dan rembes. Akibatnya banyak air masuk ke dalam sehingga menggerus rumah. Apalagi tanah rumah korban longsor ini merupakan timbunan tanah yang diuruk. (Tnt/Sss)
Baca juga:
Darmansyah, salah satu korban mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa 28 Januari malam sekitar pukul 23.30 WIB. Kala itu, cuaca memang sedang hujan deras. Tiba-tiba, dirinya mendengar suara gemuruh dari luar rumah.
Setelah keluar dari samping rumahnya, rumah milik Neneng setinggi 10 meter tiba-tiba saja rubuh dan menimpa 4 rumah lainnya, yakni rumah Hasan, Asmari, dan Zainudin. Keempat rumah, termasuk rumahnya pun hancur tertimpa.
"Saya dengar suara kencang, terus saya bawa senter ke samping rumah. Nggak lama tembok rumah itu roboh," kata Darmansyah di lokasi, Rabu (29/1/2014).
Sesaat setelah bangunan itu roboh, dirinya langsung naik melihat tetangganya itu. Beruntung, tetangganya itu berhasil menyelamatkan diri sebelum rumahnya roboh. "Saya naik lihat tetangga saya, untungnya mereka selamat," lanjut Darmansyah.
Darmansyah mengatakan, Neneng tinggal bersama 2 anaknya. Saat itu, mereka sudah bergeser ke rumah bagian depan setelah melihat dinding rumahnya mulai miring. Sedangkan, 3 rumah lainnya sedang tak berpenghuni karena ditinggal mengungsi.
"Mereka sudah geser ke depan. Karena lihat temboknya sudah miring. Dia juga lagi perbaikin dindingnya, tapi sekarang rubuh semua," ucapnya.
Warga yang tinggal selama 10 tahun itu menjelaskan, rumah Neneng rusak parah di bagian dapur, kamar mandi, dan kamar tidur. Rumah Hasan, Aas, dan Enung rusak di sebagian rumahnya. "Kalau saya cuma tembok pembatas aja yang rubuh," tutur Darmansyah.
Lokasi yang berada di samping Kali Ciliwung memang 2 pekan ini terendam banjir. Pemilik rumah sudah meninggalkan rumah karena banjir itu. Warga menduga longsor terjadi karena saluran air di depan rumah bocor. Sehingga mengakibatkan erosi dan longsor.
Saluran air dengan lebar dan dalam 1 meter sudah 32 tahun dibangun. Gorong-gorong yang dicor itu diduga bolong-bolong dan rembes. Akibatnya banyak air masuk ke dalam sehingga menggerus rumah. Apalagi tanah rumah korban longsor ini merupakan timbunan tanah yang diuruk. (Tnt/Sss)
Baca juga:
Retakan Misterius Sepanjang 700 Meter Gegerkan Warga Jepara
[VIDEO] 3 Rumah Rusak Berat Akibat Longsor Tebing KBT Semarang
Jombang Longsor, 5 Tewas 10 Hilang