Mengelola Sampah Makanan lewat Program Kompos Kolektif

Kolaborasi antara Bank DBS Indonesia dan Kebun Kumara dalam aksi Kompos Kolektif untuk membangkitkan kesadaran publik serta meningkatkan upaya pengurangan sampah makanan yang merupakan bagian dari kampanye #MakanTanpaSisa.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2022, 09:44 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2022, 09:12 WIB
Mengelola Sampah Makanan lewat Program Kompos Kolektif
Karyawan Bank DBS Indonesia mendengarkan penjelasan dari Co-Founder Kebun Kumara, Siti Soraya Cassandra cara membuat kompos pada program Kompos Kolektif yang merupakan bagian dari People of Purpose di Kebun Kumara, Tangerang (05/08/2022). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Angka sampah makanan di Indonesia terus meningkat dan Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penghasil sampah makanan terbesar di dunia menurut The Economist Intelligence Unit (2021). Untuk menjawab permasalahan ini, Bank DBS Indonesia sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan (purpose-driven bank) bersama Kebun Kumara menghadirkan Kompos Kolektif, sebuah program pengolahan kembali sampah makanan menjadi material yang bermanfaat, yakni pupuk kompos sehingga sampah makanan tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Program Kompos Kolektif ini telah berlangsung sejak Juni 2022 sebagai bagian dari kampanye Towards Zero Food Waste yang diprakarsai oleh Bank DBS Indonesia sejak tahun 2020 untuk membangkitkan kesadaran publik tentang masalah sampah makanan.

Mengelola Sampah Makanan lewat Program Kompos Kolektif
Co-Founder Kebun Kumara, Siti Soraya Cassandra memberikan paparan kepada sejumlah karyawan Bank DBS Indonesia pada program Kompos Kolektif yang merupakan bagian dari People of Purpose di Kebun Kumara, Tangerang (05/08/2022). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah makanan menyumbang hingga 41,1% persen dari 28,6 juta ton sampah di Indonesia. Kebun Kumara juga menemukan sampah makanan saat ini menyumbang sebesar 60 persen dari total 7,8 ribu ton sampah yang ada di Jakarta. Tumpukan sampah makanan yang tidak terkelola dengan baik tersebut akan menghasilkan gas metana, sebuah gas emisi rumah kaca yang 21 kali lebih berbahaya dibandingkan dengan gas karbondioksida, yang mengancam kesehatan masyarakat serta berdampak buruk pada pemanasan global. 

Mengelola Sampah Makanan lewat Program Kompos Kolektif
External Communications, Group Strategic Marketing & Communications, PT Bank DBS Indonesia, Rifka Maharani (kedua kanan) bersama karyawan Bank DBS Indonesia mendengarkan penjelasan cara membuat kompos pada program Kompos Kolektif yang merupakan bagian dari People of Purpose di Kebun Kumara, Tangerang (05/08/2022). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Tahun ini, Bank DBS Indonesia menargetkan mencapai 26 ton food impact. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan menghadirkan program Kompos Kolektif yang berkolaborasi dengan Kebun Kumara pada bulan Juni hingga Desember 2022. 

Co-Founder Kebun Kumara Siti Soraya Cassandra berkata, “Memiliki visi yang sama dengan Bank DBS Indonesia, kami pun melihat pentingnya memperkenalkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan selaras dengan alam. Pada program Kompos Kolektif, kami mengajak masyarakat untuk dapat memilah sampah organik dan anorganik dimulai dari rumah masing-masing, serta memberikan edukasi bagaimana mengolahnya menjadi kompos. Kami berharap lebih banyak lagi masyarakat yang berkontribusi mengurangi sampah makanan ke TPA agar kita dapat mewujudkan #ZeroToLandfill.”

Mengelola Sampah Makanan lewat Program Kompos Kolektif
Co-Founder Kebun Kumara, Siti Soraya Cassandra bersama karyawan Bank DBS Indonesia memetik sayur pada program Kompos Kolektif yang merupakan bagian dari People of Purpose di Kebun Kumara, Tangerang (05/08/2022). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Program Kompos Kolektif mengukuhkan komitmen Bank DBS Indonesia dalam menjalankan pilar ketiganya Creating Impact Beyond Banking, untuk mengajak masyarakat mengadaptasi prinsip “Sustainable More, Waste Less,” atau gaya hidup yang lebih berkelanjutan, salah satunya dengan mengurangi sampah makanan. Untuk memperluas dampak positif yang dapat diberikan, Bank DBS Indonesia turut mengimbau karyawannya dalam melakukan kegiatan sukarela atau yang disebut People of Purpose.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya