Pemerintah Anak Tirikan Industri Otomotif?

Setelah era kepemimpinan Soeharto dilengserkan, industri otomotif seakan tidak jadi prioritas.

oleh Rio Apinino diperbarui 28 Mei 2015, 06:08 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2015, 06:08 WIB
pabrik mobil
(Foto: Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif nasional coba dibangun di era Orde Baru. Tetapi, setelah Soeharto dilengserkan, industri otomotif seakan tidak jadi prioritas. Hal ini diungkapkan oleh pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio.

"Industri di Indonesia itu mati atau tidak berkembang menjelang kejatuhan Soeharto, saat IMF (International Monetary Found) memaksa Indonesia menyepakati Letter of Intens (LoI)," kata Hendri di Cikini, Jakarta, Rabu (27/5).

Dia menjelaskan, LoI memaksa keberadaan industri otomotif yang coba dibangun berakhir. Di masa reformasi, silih ganti pemimpin tidak membuat sektor industri otomotif dalam negeri jadi prioritas, termasuk di era ini.

"Dari sembilan Nawacita Presiden Jokowi, harusnya ada satu atau dua program yang masuk RPJMN untuk menghidupkan kembali industri mesin-mesin nasional, baru kita bicara industri otomotif atau mobil nasional," bebernya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sejumlah proyek yang ada saat ini hanya bertumpu pada proyek jangka panjang tetapi tidak memikirkan jangka pendeknya.

"Harusnya dari sekarang industri yang hasilkan mesin mesin digalakkan Kemenperin," katanya.

Ia menduga, memang tidak ada rencana atau visi mau dibawa kemana industri otomotif Indonesia. "Mungkin tidak ada planning untuk kesana," ujarnya.

Untuk diketahui, acara diskusi bertajuk 'Menakar Janji Manis Industri Otomotif Negeri Sendiri' ini awalnya mengundang pihak Kementerian Perindustrian. Namun sayang, tidak ada satupun pihak Kemenperin yang memenuhi undangan

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya