Liputan6.com, Detroit - General Motors (GM)Â baru saja mengumumkan bahwa mereka berhasil mendayagunakan baterai tua yang berasal dari Chevrolet Volt generasi pertama sebagai sumber listrik sebuah gedung perkantoran miliknya.
Seperti yang dikutip dari Automotive News, Rabu (17/6/2015), lima baterai yang digunakan pada Volt generasi pertama tersebut digunakan di General Motors Enterprise Data Center yang terletak di pabrik GM di kota Milford, Amerika Serikat (AS).
Menurut GM, hal ini merupakan inovasi yang baik. Apalagi mengingat kapasitas baterai sudah sangat berkurang. "Baterai telah mencapai akhir masa pakainya di Chevrolet Volt. Kapasitas penyimpanannya tinggal sekira 80 persen," kata Pablo Valencia, Senior Manager Battery Life Cycle Management.
Gm mengatakan bahwa selain perkantoran, baterai Volt ini juga dapat menjadi sumber energi lain, baik untuk komersial ataupun non komersial.
Hal ini telah terbukti, misalnya, pada uji coba yang pernah mereka lakukan pada 2012. Saat itu, baterai Volt yang telah didaur ulang mampu menyediakan aliran listrik tiga sampai lima rumah di AS selama dua jam.
Menurut Valencia, GM memang ingin fokus untuk memperluas pendayagunaan baterai setelah tidak digunakan lagi di mobil listrik. Dalam hal ini, saingan terdekat GM adalah Tesla yang juga mengembangkan teknologi serupa.
(rio/sts/ian)