Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang beranggapan, mengurangi tekanan ban saat musim hujan berdampak positif terhadap traksi. Nyatanya, kondisi ini bisa saja membahayakan bagi para pengendara khususnya roda dua.
Jusri Pulubuhu selaku instruktur dari Jakarta Defensive Driving Consulting meminta kepada para pemotor agar tetap mengisi angin dengan tekanan sesuai rekomendasi pabrikan ban.
"Bagusnya tekanan angin sesuai dengan rekomendasi pabrikan ban. Kalau angin kurang berpotensi membuat ban terlipat sehingga memperlebar kemungkinan terjadinya kecelakaan," beber Jusri saat dihubungi Liputan6.com, Senin (16/11/2015).
Advertisement
Baca Juga
Jusri menyayangkan jika saat ini masih banyak orang-orang yang tidak pernah memeriksakan kondisi tekanan ban motornya. Akibatnya, tekanan udara dalam ban telah berkurang secara ekstrim dari kondisi normalnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada pemotor juga menggunakan ban yang kondisinya prima. Hal ini berkaitan dengan traksi maksimal ban saat melintasi hujan.
"Dari sisi pemakaian, apabila ban sudah retak maka harus dibuang. Kekenyalan karet ban yang rusak berpengaruh pada kualitas traksi yang berkurang," tandasnya.
(ysp/ian)