Investor Kripto Tengah di Level Ketakutan Ekstrem

Crypto Fear and Greed Index menunjukkan sentimen pasar kripto secara keseluruhan semakin memburuk. Tiga hari lalu, indeks ini berada di level 34, yang menandakan "ketakutan."

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 11 Mar 2025, 12:45 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 12:45 WIB
Ilustrasi kripto. (Foto by AI)
Ilustrasi kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto sedang mengalami goncangan besar di Maret 2025. Menurut Crypto Fear and Greed Index (CFGI) terbaru dari alternative.me, sentimen investor turun drastis dari skor 34 pada 7 Maret menjadi 20 saat ini, yang menunjukkan kondisi "ketakutan ekstrem" di pasar.

Dilansir dari Bitcoin.com, Selasa (11/3/2025), Bitcoin yang merupakan aset kripto terbesar, mengalami penurunan tajam hingga di bawah Simple Moving Average (SMA) 200 hari di level USD 83.362.

Pada Senin, harga Bitcoin (BTC) sempat menyentuh titik terendah intraday di USD 78.377 per koin. Kapitalisasi pasar Bitcoin kini berada di angka USD 1,55 triliun, mencakup sekitar 60,2% dari total kapitalisasi pasar kripto global yang bernilai USD 2,61 triliun.

CFGI menunjukkan sentimen pasar kripto secara keseluruhan semakin memburuk. Tiga hari lalu, indeks ini berada di level 34, yang menandakan "ketakutan."

Namun, kini skor tersebut telah turun menjadi 20, masuk dalam kategori "ketakutan ekstrem." Ini merupakan titik terendah dalam lebih dari 12 bulan, meskipun sebelumnya sempat lebih rendah pada 27 Februari 2025 dengan skor hanya 10 dari 100.

Apa Arti Indeks Ketakutan Ini?

Crypto Fear and Greed Index digunakan untuk mengukur emosi investor di pasar kripto berdasarkan beberapa faktor, termasuk volatilitas, volume perdagangan, dan tren media sosial. Menurut alternative.me, indeks ini bekerja berdasarkan dua prinsip utama:

Ketakutan ekstrem dapat menandakan bahwa investor terlalu khawatir, yang bisa menjadi peluang untuk membeli aset dengan harga murah.

Keserakahan berlebihan biasanya terjadi saat pasar sedang naik pesat, yang sering kali diikuti oleh koreksi harga.

Menurut beberapa analis, kondisi saat ini mencerminkan volatilitas pasar daripada perubahan mendasar yang signifikan. Meskipun harga Bitcoin turun drastis, beberapa investor justru melihat ini sebagai peluang untuk membeli dengan harga lebih rendah.

Namun, di tengah meningkatnya kekhawatiran, investor disarankan untuk tetap tenang dan tidak bereaksi secara emosional terhadap pergerakan pasar yang tajam. Pasar kripto selalu bergerak dengan pola naik-turun yang ekstrem. Investor harus memiliki strategi yang matang dan tidak mudah terpengaruh oleh sentimen jangka pendek.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Promosi 1

Bitcoin Sentuh Level Terendah 4 Bulan

Aset digital kripto Bitcoin. (Foto by AI)
Aset digital kripto Bitcoin. (Foto by AI)... Selengkapnya

Harga Bitcoin mengalami penurunan tajam dan mencapai titik terendah sejak November lalu. Penyebab utamanya adalah meningkatnya ketegangan perdagangan dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang dinilai berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi.

Kondisi ini mengimbangi sentimen positif yang sempat muncul setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan pernyataan pro-kripto minggu lalu.

Aset berisiko seperti mata uang kripto terkena dampak negatif dari ketidakpastian ekonomi. Pasar saham AS ikut melemah, sementara obligasi pemerintah justru meningkat karena investor beralih ke aset yang lebih aman.

"Meskipun kebijakan pro-kripto yang diumumkan Trump sempat memberikan harapan, reli tersebut dengan cepat memudar akibat aksi jual besar-besaran yang dipicu oleh kondisi ekonomi global yang memburuk," ujar Nikolay Karpenko, Direktur di B2C2, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (11/3/2025).

 

Solana dan SRP Juga Anjlok

Bitcoin sempat mengalami penurunan hingga 6,8% dan diperdagangkan di angka USD 77.416 atau setara Rp 1,26 miliar (asumsi kurs Rp 16.340 per dolar AS), level terendah sejak 10 November.

Penurunan ini juga diikuti oleh mata uang kripto lain seperti Solana, Cardano, dan XRP, yang disebut-sebut sebagai kandidat aset digital untuk cadangan AS, tetapi tidak dimasukkan dalam kebijakan eksekutif Trump.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya