Ini Dia Penyakit Langganan Yamaha Mio

Yamaha Mio J, serta beberapa motor injeksi lain seperti Soul GT, diakui memiliki beberapa masalah

oleh Rio Apinino diperbarui 06 Jan 2016, 19:11 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2016, 19:11 WIB
20150714-Bengkel Motor Kebajiran Order-Jakarta
Suasana bengkel servis motor di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (14/7/2015). Menjelang H-3 Lebaran, bengkel servis motor di kawasan ini ramai didatangi para pengendara yang ingin memperbaiki motornya.(Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Depok - Yamaha Mio J, serta beberapa motor injeksi lain seperti Soul GT, diakui memiliki beberapa masalah yang paling sering dikeluhkan konsumen. Hal ini diungkapkan oleh Faisal, mekanik Yamaha Dimas Motor, Depok, Jawa Barat.

"Selama saya jadi mekanik Yamaha, salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan konsumen motor matik injeksi adalah aki yang sering bermasalah. Terlalu cepat habis," ujar pria yang telah empat tahun bekerja sebagai mekanik tersebut kepada Liputan6.com.

Menurutnya, kerusakan aki disebabkan karena sepul tidak menghasilkan tegangan listrik yang sesuai serta kiprok yang bermasalah. Untuk diketahui, saat motor berjalan, maka listrik dihasilkan sepul. Aliran listrik kemudian mengalir ke kiprok untuk kemudian disimpan di aki yang fungsinya seperti 'penampung' listrik.

Jika ada masalah pada dua komponen ini, maka pengisian listrik ke aki menjadi tidak sesuai standar, dan akhirnya berdampak pada kerusakan aki. "Ini bisa jadi ada kabel yang konslet," jelas Faisal.

Selain aki, masalah lainnya pada skutik Yamaha adalah fuel pump, yang berfungsi memompa sejumlah bahan bakar dari tangki bensin ke injektor untuk selanjutnya menyemprotkannya ke ruang bakar berdasarkan sinyal dari ECU.

Faisal menjelaskan, masalah pada komponen ini biasanya penyumbatan, yang disebabkan oleh penggunaan bahan bahar yang tidak sesuai. "Bahan bakarnya kotor. Akhirnya kotoran menyumbat, dan bensin menyemprot lebih sedikit," tambah Faisal.

Karenanya, ia menyarankan agar pemilik motor matik injeksi Yamaha untuk menggunakan bahan bakar dengan kadar oktan 92. "Soalnya Premium itu kotor, Pertalite juga saya pikir tidak beda jauh dengan Premium, kotor," tambahnya.

Untuk mengatasi masalah kedua, Faisal mengatakan bahwa cara minimal yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan fuel pump. "Fuel pump dan juga tangki bensin dikuras, biar bersih. Di sini biayanya Rp 45 ribu," tutup Faisal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya