GM Hentikan Penjualan di Afrika Selatan dan India, Bangkrut?

GM telah mengumumkan secara resmi, untuk menghentikan penjualan kendaraannya di Afrika Selatan, dan India akhir tahun ini.

oleh Arief Aszhari diperbarui 19 Mei 2017, 18:38 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 18:38 WIB
General Motors
General Motors (GM) berencana untuk memulai menjual mobil listrik dengan harga terjangkau pada tahun 2017 (Foto: huffingtonpost.com)

Liputan6.com, Jakarta - GeneralMotors (GM) mengumumkan secara resmi, untuk menghentikan penjualan kendaraannya di Afrika Selatan dan India akhir tahun ini.

Dilansir paultan, Jumat (19/5/2017), selain menghentikan penjualan, GM juga akan menghentikan produksi, dan mengalihkan operasi manufakturnya ke Isuzu Motors.

Selain itu, GM juga menjual pabrik Struandale di Port Elizabeth, serta melepas saham sebesar 30 persen di Isuzu Truck Afrika Selatan, yang merupakan joint venture dengan Isuzu. Rencananya, perusahaan Jepang juga akan membeli pusat konversi dan distribusi kendaraan GM, lengkap dengan pusat distribusi komponennya.

Sedangkan untuk pasar India, GM akan memfokuskan pabriknya untuk memproduksi kendaraan yang bakal diekspor. Fasilitas perakitan di Talegaon akan menjadi pusat produksi ekspor untuk Meksiko dan Amerika Tengah serta Amerika Selatan.

Meskipun menghentikan semua penjualannya, GM tetap akan melayani aftersales. Untuk diketahui, GM di Afrika Selatan menjual berbagai model Chevrolet, seperti Spark, Cruze, Captiva, Trailblazer dan Utility.

Kabarnya, selain menghentikan operasinya di India dan Afrika Selatan, GM juga akan menarik diri dari Afrika Timur, dan menyederhanakan struktur organisasi di Singapura yang bertanggung jawab terhadapa pasar di Australia, Selandia Baru, India, Korea, dan pasar Asia Tenggara.

Dengan restrukturisasi ini, GM bisa menghemat biaya operasional sebesar US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,3 triliun per tahun. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya