Liputan6.com, Tokyo - Mitsubishi Lancer Evolution atau Evo sempat dikabarkan dihentikan produksinya. Meski demikian, perusahaan dengan logo tiga berlian tersebut rupanya tak mau begitu saja membiarkan nama mobil legendaris tersebut hilang dimakan zaman.
Baca Juga
Advertisement
Bertepatan dengan pameran otomotif Tokyo Motor Show ke-45 yang berlangsung di Tokyo Big Sight exhibition center, Jepang, Oktober 2017, Mitsubishi Motors Corporation (MMC) siap kembali menampilkan reinkarnasi dari Evo yang disebut e-Evolution Concept.
Kemunculan mobil konsep ini diklaim sebagai era baru pertumbuhan jangka panjang dan pengembangan berkelanjutan, untuk menggapai masa depan Mitsubishi yang lebih baik.
Berbeda dengan Evo terdahulu dengan bentuk sedan, e-Evolution Concept akan hadir dalam wujud lebih kompak dari SUV Coupe.
“Mobil berperforma tinggi ini akan memadukan ciri has karakter 4WD dan pengetahuan electric powertrain dengan teknologi artificial intelligence terdepan yang dikemas dalam bentuk aerodinamis berdimensi kompak dari sebuah SUV Coupe,” tulis Mitsubishi dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9/2017).
Untuk mengurangi rasa penasaran, Mitsubishi memberikan teaser dari e-Evolution Concept dengan memperlihatkan bagian bokong.
Dari gambar yang beredar, terlihat sudut-sudut yang tajam. Mitsubishi rupanya ingin selalu inovatif, hal itu terlihat dari desain lampu yang berbeda daripada desain pada mobil umumnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ambisi Mitsubishi di Negara Berkembang
Mitsubishi Motors memang ingin berevolusi di pasar otomotif global. Selain itu, Mitsubishi juga memandang negara berkembang, seperti sebagian besar negara di Asia, sebagai wilayah nomor satu yang perlu diperhatikan. Dari total penjualan mereka, 30 persennya dikontribusikan dari sini.
Beberapa cara mereka lakukan demi mencapai tujuan itu.
Seperti dilaporkan Asia Nikkei, di Indonesia, mereka berniat untuk meningkatkan kapasitas produksi di pabrik baru, pasca-pemesanan LMPV Xpander mereka mencapai 10 ribu unit, atau lebih dari dua kali lipat target penjualan bulanan.
Strategi mereka di Tiongkok lebih variatif lagi. Di sana, mereka meningkatkan jaringan penjualannya sebesar 40 persen selama tahun fiskal 2016-2017 yang berakhir Maret lalu. Dengan begitu, diler mereka sudah ada 300 titik.
Di pasar otomotif terbesar di dunia itu, mereka berencana memperkuat hubungan dengan mitra lokal dengan mendorong penjualan di daerah, di mana kehadiran mereka masih sangat minim. Mereka juga berniat meningkatkan image produk.
Kemudian, Mitsubishi juga berencana untuk menjual Outlander plug-in hybrid dalam waktu dekat. Strategi khusus ini diterapkan untuk menyambut ketetapan pemerintah yang hendak meningkatkan penjualan kendaraan listrik.
Sedikit bergeser ke Rusia, pabrikan berlogo tiga berlian itu berencana untuk mendongkrak produksi SUV, segmen yang sedang dalam tren positif. Di sana penjualan Mitsubishi baru mencatatkan hasil positif. Naik 20 persen pada April sampai Juli.
Harapannya, dengan ini semua Mitsubishi dapat mencapai peningkatan penjualan secara global sebesar 25 persen sampai tahun fiskal 2019, atau setara dengan 1,25 juta unit per tahun. Angka yang cukup realistis.
Advertisement