Liputan6.com, Tokyo - Menciptakan akselerasi yang mengejutkan dalam waktu kurang dari dua detik adalah sebuah halangan yang mustahil. Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi perusahaan kecil asal Jepang yang menciptakan supercar listrik.
Supercar listrik bernama Aspark Owl diperkenalkan Frankfurt Auto Show tahun lalu. Dilansir Jalopnik, supercar listrik tersebut memiliki tenaga 430 tk, torsi puncak 763 Nm, dan berbobot kurang dari 860 kg.
Advertisement
Baca Juga
Aspark Owl berhasil menggulingkan rekor kecepatan akselerasi 0-96 km/jam dengan catatan waktu 1,921 detik. Untuk memecahkan rekor tersebut, supercar listrik tersebut disemati ban balap Hoosier (setara dengan ban balap Continental yang digunakan IMSA WeatherTech Sports Car Championship).
Sebelum pengujian, ban belakang dihangatkan terlebih dahulu (dengan cara burnout). Aspark mengatakan akan terus meningkatkan performanya, agar catatan waktu yang sama bisa diperoleh dengan ban yang legal untuk digunakan di jalan raya.
Untuk diketahui, pengujian dilakukan di fasilitas kecil. Kecilnya lokasi pengujian menunjukkan nyali sang penguji yang cukup besar dan berhasil mencapai kecepatan 96 km/jam. Supercar listrik Owl akan diproduksi 50 unit saja dalam waktu dekat. Harganya dibanderol US$4,4 juta (setara Rp 59 miliar).
Saksikan Videonya di Bawah Ini:
Rahasia di Balik Warna Supercar yang Mencolok
Sejumlah pabrikan supercar kerap menawarkan produknya dengan warna-warna ngejreng sehingga terlihat cerah dan mencolok saat melenggang di jalanan.
Tak sedikit warna-warna terang dipilih dan dijadikan ikon pabrikan tertentu. Sebut saja Ferrari yang identik dengan warna merah, kemudian Lamborghini dan Chevrolet Camaro dengan kelir kuning, serta McLaren dengan warna khasnya volcano orange.
Menurut General Manager Sales and Marketing McLaren Jakarta, Irmawan Poedjoadi, salah satu alasan produsen supercar menawarkan warna cerah dan mencolok lantaran mampu meningkatkan adrenalin.
“Karena adrenalin menunjukan orang-orang yang ingin lebih, dan terlihat kuat,” ucap Irmawan saat di acara perkenalan McLaren 570S Spider, di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, akhir pekan lalu.
BACA JUGA
Namun begitu, Irmawan tak menampik di luar warna autentik atau warna dasar bawaan pabrikan, tak sedikit yang justru memilih di luar warna standar pabrikan.
“Misalkan, di McLaren tidak ada warna autentik, hijau sebagai warna dasar. Nah mereka rela bayar ekstra. Harganya tidak terlalu besar, tapi intinya ada tambahan,” katanya.
Jika merasa bosan dengan warna bawaan pabrikan, para pemilik supercar hanya mengganti warna asli dengan cara dilapisi sticker.
Hal ini sengaja dilakukan karena bukan tak mungkin suatu saat nanti ketika akan dijual, warna asli masih tetap indah dipandang. Dengan begitu, harga mobil bisa bertahan.
Advertisement