Liputan6.com, Jakarta Era kendaraan listrik saat ini tengah berkembang pesat. Untuk menguasai industri mobil ramah lingkungan ini, paling utama adalah menguasai industri baterai.
Jika hanya menjual saja, Indonesia hanya akan menjadi pasar mobil listrik, tanpa menguasai teknologinya.
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskan Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Indonesia bisa memproduksi baterai untuk mobil listrik. Asalkan, kondisi industri baterai mobil listrik di Tanah Air kompetitif.
"Artian kompetitif adalah, nikel ada, lithium ada, dan tembaga ada. Jadi sebenarnya, tidak perlu membangun baterai listrik, cukup mengalihkan industrinya saja ke Indonesia," jelas Warih saat berbincang dengan Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Lanjut Warih, untuk mencapai hal tersebut, Indonesia harus tahu terlebih dahulu, komponen apa yang dikuasai. Jadi, natural resource apa yang dimiliki Indonesia.
"Jadi, kita harus tahu sumber (bahan baterai) apa yang kita miliki. Jika sudah, tinggal menarik perusahaan yang memiliki teknologi untuk mengembangkan sumber tersebut datang ke Indonesia," tambahnya .
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Langkah berikutnya, menentukan institusi industri Indonesia yang memiliki kapasitas untuk menjalankan industrinya. Dengan gabungan tersebut, antara sumber yang ada di Indonesia, perusahaan yang memiliki teknologi, dan yang menjalankan industrinya, diyakini bakal lebih realistis.
"Perusahaan yang memiliki teknologi tersebut, pasti punya market. Komponen yang dihasilkan juga diperlukan setiap baterai. Contohnya, cover baterai mobil listrik dibuat di Indonesia, dan dipakai seluruh baterai mobil listrik di seluruh dunia," pungkasnya.
Advertisement