Gara-Gara Emisi Mesin Diesel, Audi Didenda Rp 14 Triliun

Awal Oktober, Volkswagen memecat Rupert Stadler yang merupakan CEO Audi, yang saat ini sedang diselidiki karena diduga terlibat dalam kegiatan penipuan. Posisi Rupert kini diambil alih oleh Direktur Bisnis, Bram Schot.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2018, 13:00 WIB
Koleksi Mobil Super Mewah Pesepakbola Eropa (Bagian 1)
Bale tidak kesulitan mengeluarkan uang US$246 ribu atau setara dengan Rp3,1 miliar untuk membeli Audi R8 GT.

Liputan6.com, Ingolstadt - Anak perusahaan Volkswagen, Audi kali ini tersandung kasus polusi udara yang dihasilkan oleh mesin diesel miliknya. Tak tanggung-tanggung, Audi didenda sebesar EUR 800 juta atau setara Rp 14 triliun-an akibat skandal tersebut.

"Hal ini akan secara signifikan berimbas pada keuangan perusahaan pada 2018," ujar Audi, seperti melansir Zing. Di sisi lain, induk perusahaannya, Volkswagen juga akan mendapatkan imbas tak kalah besarnya.

Menurut Reuters, Audi menerima putusan tersebut tanpa melakukan komplain. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Bahkan, awal Oktober, Volkswagen memecat Rupert Stadler yang merupakan CEO Audi, yang saat ini sedang diselidiki karena diduga terlibat dalam kegiatan penipuan. Posisi Rupert kini diambil alih oleh Direktur Bisnis, Bram Schot.

Sebelumnya, Volkswagen sudah didenda sebesar EUR 1 miliar atau Rp 17,5 triliunan pada bulan Juni, setelah jaksa di Braunschweig, Jerman, menemukan jutaan mobil yang mencemari lingkungan.

Kini jaksa di Munich sedang mempertimbangkan hukuman yang sama dengan Audi seperti Volkswagen.

Sumber: Otosia.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

VW Group Depak Bos Audi, Apa Masalahnya?

Volkswagen Group dikabarkan memecat CEO Audi, Rupert Stadler. Pemecatan ini dilatarbelakangi kasus kecurangan emisi gas buang yang dilakukan anak perusahaan VW tersebut.

Mengutip dari Techcrunch.com, Stadler sampai saat ini harus meringkuk di penjara karena kasus tersebut. Pasalnya, pria ini dikabarkan tidak mau diajak bekerja sama, bahkan cenderung menghalangi proses penyelidikan.

 

 

 

Sebenarnya, kasus emisi gas buang ini tak hanya terjadi pada masa kepemimpinan Stadler saja, tetapi sudah sejak beberapa tahun silam.

Skandal ini terbongkar setelah beberapa mobil mereka diketahui memiliki software yang berfungsi untuk mencurangi tes emisi.

Karena kasus tersebut, CEO Volkswagen, Martin Winterkorn, dipecat pada September 2015.

Selain itu, Winterkorn juga didakwa di Amerika Serikat dengan tuduhan telah melakukan kejahatan konspirasi dan penipuan. Namun, ia belum tertangkap karena masih berada di luar negeri.

 

Rupanya, Stadler juga memiliki hubungan yang baik dengan Winterkorn. Bahkan, keduanya sering terlihat bersama dalam pameran dan berbagai acara oomotif lainnya yang melibatkan Audi.

Rupert Stadler mengawali karirnya di Audi pada 1990. Ia kemudian bergabung dengan pihak manajemen Audi pada Januari 2003 sebelum akhirnya diangkat sebagai CEO 4 tahun setelahnya.

Stadler pun ditunjuk sebagai dewan manajemen Volkswagen 8 tahun silam, 1 Januari 2010.

Sumber: Otosia.com

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya