Cara Aman Berpindah Jalur di Jalan Raya

Bagi sebagian orang yang tak terbiasa, berpindah jalur merupakan hal yang sulit dilakukan. Nah, bagi Anda yang merasa demikian, berikut langkah mudah yang bisa dilakukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2019, 12:00 WIB
Berkendara atau menyetir mobil ilustrasi (iStockphoto)
Berkendara atau menyetir mobil ilustrasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang sudah biasa berkendara di jalan tol, berpindah jalur dari jalur lambat ke jalur cepat bukan hal yang sulit. Namun, bagi sebagian orang yang tak terbiasa, berpindah jalur merupakan hal yang sulit dilakukan. Nah, bagi Anda yang merasa demikian, berikut langkah mudah yang bisa dilakukan.

Pertama, memastikan marka jalan. Apakah marka jalannya sudah sesuai atau mengizinkan untuk berpindah jalur. Langkah pertama ini, sayangnya sering tak diindahkan pengemudi. Padahal fungsi marka jalan sangatlah penting, agar pengguna jalan tetap aman. Bila marka jalannya berbentuk garis-garis putus, berarti mobil boleh berpindah jalur.

Langkah selanjutnya, menyalakan lampu sein sesuai arah yang dituju. Dengan menyalakannya berarti Anda memberikan informasi kepada pengemudi lain. Perlu diketahui, setelah menyalakan lampu sein, bukan berarti Anda mempunyai hak untuk langsung berpindah.

“Waktu kita kasih sein itu, sebenarnya kita minta izin. Kita tidak punya hak. Boleh atau tidak tergantung dari kendaraan yang di belakang,” jelas Sony Susmana, founder SDCI (Safety & Defence Consultant Indonesia) kepada OTO.com.

Sembari lampu sein menyala, perhatikan kondisi sekitar melalui kaca spion sebelum berpindah jalur. Proses ini juga bisa dibantu melalui kaca spion tengah. Tetapi peran utama tetap melalui spion samping, karena cakupannya lebih luas.

Menghitung Jarak Kendaraan

Dilansir dari conduitefacile.com (13/11), terdapat formula untuk mengetahui jarak kendaraan di belakang berdasarkan visibilitas di spion. Jika mobil terlihat sepenuhnya dengan ukuran kecil di dalam spion, berarti jaraknya aman. Namun, bila mobil di samping belakang hanya terlihat sebagian, berarti jaraknya sudah terlalu dekat.

Anda juga bisa melakukan head atau shoulder check. Ini merupakan tindakan sederhana yang dapat meningkatkan keamanan ketika hendak berpindah jalur. Pengemudi cukup memalingkan muka ke arah samping sambil melirik ke area samping. Tindakan ini untuk melengkapi proses pemeriksaan kondisi sekitar. Pasalnya, kaca spion tetap memiliki area buta atau blind spot, dan itu dapat diatasi dengan head check.

Proses pemeriksaan kondisi sekitar perlu kehati-hatian. Anda harus melakukannya dengan cepat, sambil tetap memperhatikan jalan di depan. Selain itu, pastikan memegang roda kemudi dengan kuat dan stabil. Agar mobil tidak bergerak keluar jalur saat Anda sibuk mengecek.

Langkah terakhir, menentukan waktu yang tepat. Apakah mobil di belakang mengizinkan untuk berpindah jalur? Jika tidak, tunggu sampai mobil itu melewati Anda. Atau dalam kasus tertentu, Anda perlu menambah kecepatan agar dapat berpindah jalur di depan, lantaran mobil di samping tak mau beranjak dari posisinya.

 

Kaca Jendela Bersih

Jangan lupa selalu memastikan kaca jendela bersih. Soalnya, kaca jendela yang kotor, menghalangi visibilitas terhadap spion samping. Makanya mencuci kendaraan secara rutin penting.

Bila Anda berkendara dengan penumpang, mintalah bantuannya untuk memastikan kondisi. Cara ini lebih baik dalam mengatasi blind spot, sehingga proses manuver atau berpindah jalur bisa lebih aman.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya