Tak Bisa Pulang karena Lockdown, Sopir Taksi Ini Hanya Bisa Tidur di Mobilnya

Supir taksi TransCab ini merupakan warga negara Singapura yang tinggal di Johor Bahru. Ketika perbatasan Malaysia ditutup, ia tidak memiliki pilihan selain tinggal di Singapura untuk bekerja

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Apr 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2020, 18:00 WIB
Supir Taksi Ini Hanya Bisa Tidur di Mobilnya Selama Lockdown (World of Buzz)
Supir Taksi Ini Hanya Bisa Tidur di Mobilnya Selama Lockdown (World of Buzz)

Liputan6.com, Singapura- Pandemi virus Corona yang terjadi di hampir seluruh dunia ini, memang membuat banyak negara panik. Bahkan, beberapa harus menerapkan lockdown, dan salah satunya Malaysia. Dengan pemberlakuan tersebut, tidak ada warga negara yang masuk ataupun keluar dari negara tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Bahkan, dampak dari kebijakan lockdown di Negeri Jiran juga dirasakan sopir taksi satu ini. Berasal dari Singapura dan tinggal di Malaysia, sang sopir harus tidur di mobilnya selama lockdown.

Seperti disitat dari World of Buzz, kisah pilu ini dibagikan oleh salah satu pengguna Facebook, Koh, yang merupakan salah satu penumpangnya. sopir taksi TransCab ini merupakan warga negara Singapura yang tinggal di Johor Bahru. Ketika perbatasan Malaysia ditutup, ia tidak memiliki pilihan selain tinggal di Singapura untuk bekerja.

Namun, karena ia tidak mampu menyewa tempat tinggal di Singapura yang sangat mahal, maka terpaksa ia tidur di mobilnya.

"Saat memasuki taksi, ia memberi tahu kami bahwa ia adalah warga negara Singapura yang tinggal di Johor Bahru, dan telah tidur di taksinya selama periode lockdown," ujar Koh.

"Aku tahu, mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya kenapa ia tidak kembali ke keluarganya sebelum masa lockdown? Lalu siapa yang akan menafkahi keluarganya jika ia kembali ke Malaysia?," tambahnya.

Tidak Makan di Taksi

Perusahaan taksi tempatnya bekerja bahkan tidak melakukan apa-apa terkait keadaannya, dan malah harus mengharuskan untuk menyewa taksi tersebut selama sebulan. Lalu, sang penumpang bertanya, bagaimana cara ia mandi. Kemudian, sang sopir bercerita jika dirinya menggunakan fasilitas di Sentosa dan di sekitaran Woodlands Checkpoint.

Sang sopir juga bercerita bahwa dirinya juga tidak pernah makan di dalam mobil. Ia takut ada orang iseng yang mengambil fotonya dan mengunggahnya ke media sosial dengan tudingan yang tidak baik.

"Menurutnya, lebih baik dirinya makan di tempat yang sepi. Ia takut ada orang yang mengambil fotonya karena tidak makan di tempat yang seharusnya dan mengunggahnya ke sosial media," tulis Koh.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya