Beralih ke Kendaraan Listrik, Mobil Bensin dan Diesel Sudah Tak Laku di Negara Ini

Transisi dari mobil bensin dan diesel menuju listrik sudah terjadi di Norwegia.

oleh Arief Aszhari diperbarui 10 Okt 2021, 10:04 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2021, 10:04 WIB
Mobil listrik
Ilustrasi mobil listrik sedang mengalami pengisian daya baterai di Amsterdam, Belanda. (Sumber Flickr/lhirlimann)

Liputan6.com, Jakarta - Transisi dari mobil bensin dan diesel menuju kendaraan listrik sudah terjadi di Norwegia. Di negara ini, mobil dengan mesin konvensional tersebut sudah benar-benar tidak terjual alias tidak ada yang beli.

Dilansir Paultan, Minggu (10/10/2021), menurut Federasi Otomotif Norwegia (NAF) target penjualan 100 persen mobil listrik ini sejatinya akan terjadi April 2022. Namun, data dari dewan informasi lalu lintas jalan Norwegia (OVF) mobil pembakaran internal (ICE) hanya menyumbang 9,66 persen dari penjualan mobil baru dalam delapan bulan pertama 2021.

Dari jumlah tersebut, mobil bensin terdiri 4,93 persen dan mobil diesel 4,73 persen. Tahun sebelumnya melihat mobil ICE menyumbang 21 persen, dan lebih dari 50 persen pada 2017, di mana mobil bensin dan diesel dijual dalam proporsi yang sama (25 persen).

Sementara, data dari dewan informasi lalu lintas jalan negara ini mencakup hibrida serta hibrida plug-in (PHEV). Namun segmen ini hanya menyumbang kurang dari 10 persen dari penjualan mobil baru di Norwegia.

"(Penjualan) mobil bensin dan diesel baru sedang sekarat di Norwegia. Jika tren berlanjut dari empat tahun terakhir, penjualan akan berakhir selama paruh pertama 2022. Ini jauh lebih awal dari yang diperkirakan oleh para penggemar mobil listrik yang paling optimis," kata Thor Egil Braadland, Perwakilan Pemerintah Norwegia dalam (NAF).

"Saya tidak berpikir penjualan mobil bensin dan diesel murni benar-benar nol, karena selalu ada beberapa kebutuhan yang hanya ditanggung oleh mobil seperti itu," kata Asosiasi Importir Mobil Nasional Norwegia, (BIL) Erik Andresen.

Mobil bekas

Penurunan Level PPKM Dongkrak Penjualan Mobil Bekas
Aktivitas jual beli mobil bekas di bursa mobil bekas Mall Blok M, Jakarta, Jumat (8/10/2021). Sempat sangat redup, kini penurunan level PPKM membuat pasar mobil bekas berangsur pulih. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Tapi mobil bensin kecil akan diganti dulu. Semakin besar dan bertenaga mobil, semakin besar kemungkinan ada pelanggan yang membutuhkan salah satunya yang selalu dikirim dengan mesin bensin atau diesel," tambah Andresen.

Braadland sependapat, dan mengatakan bahwa pembelian kendaraan bensin atau diesel masih dimungkinkan karena masih akan ada pasar barang bekas yang bagus untuk mobil-mobil ini selama bertahun-tahun.

Hal ini didukung oleh data dari Norwegia yang menunjukkan bahwa tujuh dari setiap delapan mobil yang dijual di negara tersebut adalah mobil bekas. Dari 357.176 perubahan pendaftaran kepemilikan pada 2021 sejauh ini, kendaraan listrik hanya menyumbang 12 persen dari jumlah itu.

 

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya