Pasokan Chip Semikonduktor Bermasalah, Honda Bakal Sunat Fitur Mobil?

Sayangnya, permintaan tersebut belum sepenuhnya bisa dipenuhi karena terkendala pasokan chip semikonduktor yang dibutuhkan pada beberapa komponen elektronik pada Honda WR-V.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 21 Des 2022, 10:03 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 10:03 WIB
Honda WR-V
Honda WR-V (ist)

Liputan6.com, Ubud - Sejak diluncurkan pada awal November 2022 lalu, pemesanan Honda WR-V tercatat mencapai 2.850 unit pada 18 Desember 2022.

Sayangnya, permintaan tersebut belum sepenuhnya bisa dipenuhi karena terkendala pasokan chip semikonduktor yang dibutuhkan pada beberapa komponen elektronik pada Honda WR-V.

Menurut Yusak Billy selaku Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), tahun ini hanya 1.700-an unit WR-V saja yang bisa diproduksi.

Krisis chip semikonduktor tak hanya terjadi di Indonesia saja. Pabrikan otomotif Toyota Motor Corp (TMC) yang berlokasi di Jepang pun mengalaminya. Bahkan pada Oktober 2022, TMC menghilangkan fitur smart keys dan menggantinya menjadi kunci konvensional.

Menanggapi hal ini, Yusak Billy angkat bicara. " Setiap model itu beda-beda shortage chipnya. Chip semikonduktor itu komponen kecil yang berpengaruh ke komponen lainnya, bisa dipakai di SRS (airbag), di ABS, audio, elektronik lainnya, banyak. Setiap  model bisa berbeda-beda, " ungkap Billy. 

Billy menegaskan akan fokus terhadap peningkatan produksi, bisa dengan cara penggantian jenis komponen yang terdampak atau pasokan ditingkatkan. Hanya saja, tidak ada pengurangan fitur untuk mengatasi kelangkaan chip semikonduktur.  

" Kalau untuk fitur kecil bisa dilakukan seperti itu (pengurangan fitur), tapi misalkan kena di ABS atau SRS, susah. Jadi setiap brand punya strategi masing-masing. Karena shortage pasti berbeda," pungkas Biily.

Pemesanan Honda WR-V Tembus 2.850 Unit, Produksi Terkendala Pasokan Chip Semikonduktor

PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi meluncurkan Honda WR-V di Jakarta pada Rabu (2/11/2022) lalu. Produk terbaru ini menjadi model pertama Honda di segmen Small SUV di Indonesia. Sejak diluncurkan, pemesanan Honda WR-V tercatat mencapai 2.850 unit pada 18 Desember 2022.

"Kita sudah mulai mass production tanggal 1 Desember 2022. Pengiriman tanggal 10 Desember ke dealer di seluruh Indonesia. Pemesanan sudah sampai 2.850 per tanggal 18 Desember 2022. Paling banyak 51 persen yang RS CVT, 45 persen with Honda Sensing, 4 persen sisanya E CVT," ungkap Yusak Billy selaku Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM).

Hanya saja, permintaan tersebut belum sepenuhnya bisa dipenuhi karena terkendala pasokan chip semikonduktor yang dibutuhkan pada beberapa komponen elektronik pada Honda WR-V. 

" Tahun ini kami hanya bisa wholesales VIN 2022 atau rangka produksi 2022 hanya 1.700-an unit. Karena pasokan chip semikonduktor masih belum stabil sampai sekarang. Tahun depan juga masih sama, produksi per bulan sampai bulan Maret kira-kira 1.500 sampai 1.700 unit, karena masih belum stabil kondisinya," lanjut Billy.

Terkendalanya produksi pada akhir tahun tentu akan menimbulkan pertanyaan terhadap konsumen yang masih menunggu unit dan baru bisa mendapatkan Honda WR-V pada tahun 2023.

Billy menegaskan tidak ada perubahan harga jika konsumen mendapatkan unit VIN 2022 atau nomor rangka 2022. "Kalau unit yang didapatkan konsumen nantinya VIN 2022 harga tetap, karena harga yang kami luncurkan sekarang harga rangka 2022," ucap Billy. 

Namun, akan ada penyesuaian harga jika konsumen mendapatkan VIN 2023. " Berapa besarnya belum bisa kita umumkan. Karena NJKB berbeda, kemudian production cost berbeda. Itu nanti di Januari awal kita kasih tahu. Jadi VIN 2022 harga yang sekarang, nomor rangka 2023 ikut NJKB dan BBN 2023, tentunya ada penyesuaian," pungkas Billy.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya