Ketidakpastian Industri Kendaraan Listrik di Era Donald Trump

Para produsen mobil bersiap untuk menghadapi kemungkinan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump mengenakan tarif baru

oleh Arief Aszhari diperbarui 08 Nov 2024, 20:15 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2024, 20:15 WIB
Pilpres AS 2024, Donald Trump Klaim Menang dan Jadi Presiden ke-47 Amerika Serikat
Usai mendapat 277 suara elektoral, Donald Trump diprediksi memenangi Pilpres AS dan menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat. (Jim WATSON/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Para produsen mobil bersiap untuk menghadapi kemungkinan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump mengenakan tarif baru untuk kendaraan dari Meksiko, dan kemungkinan dari negara lain. Selain itu, juga adanya potensi untuk membatalkan banyak aturan yang mendukung kendaraan listrik.

Seperti diungkapkan asosiasi dan eksekutif industri, disitat dari Reuters, Jumat (8/11/2024), Trumph mengatakan berencana untuk mulai mencabut peraturan kendaraan Badan Perlindungan Lingkungan dan Departemen Transportasi, pada hari pertamanya menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.

Selain itu, saat ini Trump juga tengah mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghilangkan keringanan pajak kendaraan listrik dan insenti lainnya.

Perubahan regulasi tersebut dapat memberi produsen mobil lebih banyak fleksibilitas, untuk membangun SUV dan truk bertenaga gas yang lebih menguntungkan. Namun, hal tersebut juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pengeluaran miliaran dolar untuk baterai dan manufaktur kendaraan listrik.

Sementara itu, Asosiasi Transportasi Emisi Nol, yang mencakup Tesla, Rivian, Lucid, dan produsen baterai LG mengatakan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan Trump.

"Empat tahun ke depan sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi ini dikembangkan dan digunakan oleh pekerja Amerika di pabrik-pabrik Amerika selama beberapa generasi," tambahnya.

Nasib Tesla

Tesla Model 3
Tesla Model 3, mobil listrik ketiga Tesla siap dikirim ke konsumen. (Carscoops)

Sedangkan saham Tesla ditutup hampir 15 persen lebih tinggi, pada Rabu (6/11/2024), karena investor bertaruh perusahaan itu akan mendapat keuntungan dari hubungan dekat Elon Musk dengan Trump.

Asosiasi Truk Amerika juga meminta Trump untuk mengganti standar emisi gas buang EPA yang lebih ketat, dengan standar emisi nasional yang dapat dicapai secara teknologi dan memperhitungkan realitas operasional industri penting.

Infografis Mobil Kepresidenan

infografis Mobil Kepresidenan
Mobil Kepresidenan di Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya