Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Golkar Nusron Wahid sebelumnya merupakan Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, sejak PDIP menyatakan mengusung pasangan Ahok-Djarot, Ketua tim pemenangan Ahok kembali samar.
Nusron sendiri merasa tak nyaman dengan kabar yang beredar. Apalagi Nusron juga diminta mundur dari jabatan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Ia pun menimbang untung ruginya jadi ketua pemenangan Ahok-Djarot.
"Apa sih hebatnya jadi ketua tim. Ketua tim Pilgub lagi," ujar Nusron di acara Pertemuan Nasional I Legislatif dan Eksekutif Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (26/9/2016).
Advertisement
Dia menegaskan tak terlalu berambisi dengan jabatan itu dan lebih memilih menunggu titah Presiden Jokowi. Namun, Nusron mengaku bingung karena ia belum dapat sinyal dari Istana, apakah harus mundur dari Kepala BNP2TKI atau hanya cukup mengambil cuti.
"Kalau sudah resmi jadi ketua tim di KPUD, otomatis saya mundur atau cuti. Ndak usah minta saya memilih. Saya tahu undang-undang kok," jelas Nusron.
Jabatan Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot menurut Nusron tak harus dijabat dirinya. Masih bisa dijabat kader dari partai pendukung lainnya, termasuk perwakilan dari PDI Perjuangan.
Â