Khofifah Indar Parawansa dan Gravitasi Politik Jawa Timur

Untuk kali ketiga beruntun, Khofifah Indar Parawansa maju di Pilkada Jatim.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 14 Feb 2018, 10:42 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2018, 10:42 WIB
Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistyanto Dardak
Pasangan cagub-cawagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistyanto Dardak saat berkunjung ke Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (31/1).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk kali ketiga secara beruntun, Khofifah Indar Parawansa maju di Pilkada Jatim. Ketua Muslimat NU itu rela menanggalkan kursi Menteri Sosial dan bertarung jadi calon Gubernur Jawa Timur 2018.

Khofifah punya alasan tersendiri terkait hasratnya menjadi Gubernur Jatim tersebut. Selain dorongan para kiai dan tokoh masyarakat Jatim, dia mengaku terpanggil untuk membangun Jawa Timur.

"Sebagai kampung halaman, saya terpanggil untuk berkontribusi di Jawa Timur," ujar Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Kantor Liputan6.com, Kamis, 1 Februari 2018.

Selain itu, kata dia, gravitasi alias tarik-menarik politik di Jawa Timur sangat menarik dan membuat dia tertantang.

Kalah di dua periode sebelumnya, (2008 dan 2013), Khofifah Indar Parawansa optimistis menang pilkada kali ini. Berpasangan dengan politikus muda Emil Dardak yang juga Bupati Trenggalek, dia mengaku sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengalahkan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim kali ini.  

Saksikan video wawancara Liputan6.com dengan Khofifah Indar Parawansa selengkapnya di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya