Liputan6.com, Jakarta - Munculnya nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam setiap survei tentang Pilpres 2019, tidak membuat Partai Demokrat besar kepala. Meski kerap menduduki posisi teratas sebagai pendamping kuat Joko Widodo, AHY dipastikan tidak akan buru-buru mendeklarasikan apa pun.
"Dia (AHY) punya kajian dan timeline sediri, dan secara emosional tidak mudah dipengaruhi (survei) capres-capres seperti ini," kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsudin dalam diskusi Indikator Politik Indonesia di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).
Baca Juga
Terkait langkah Demokrat dalam Pilpres 2019 mendatang, apakah akan bergabung dengan koalisi Jokowi, Prabowo, atau membuat poros sendiri, Amir mengatakan, dukungan kepada salah satu capres tidak akan membawa dampak banyak pada elektabilitas partai untuk pemilu legislatif (Pileg) 2019.
Advertisement
"Saya bersyukur partai kami belum menentukan sikap, karena Demokrat tidak juga akan dapat efeknya (elektabilitas). Tapi, kami masih ada di posisi 6 sekian persen, yang persis sama seperti 2014," terang Amir.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Suara untuk Demokrat
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Partai Demokrat hanya memperoleh 6,6 persen suara. Demokrat menempati posisi keempat, dengan pesaing Partai Golkar di urutan ketiga dengan perolehan suara 8,0 persen.
"Jadi temuan indikator ini cukup membesarkan hati kami dan kami tidak ada di posisi pesimis dalam Pileg ke depan," tandas dia.
Advertisement