Nama AHY Sering Muncul di Survei, Demokrat Tak Akan Buru-Buru Deklarasi

Nama AHY kerap menduduki posisi teratas sebagai pendamping kuat Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 04 Mei 2018, 06:23 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 06:23 WIB
AHY
Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (6/3/2018). (Liputan6.com/Partai Demokrat)

Liputan6.com, Jakarta - Munculnya nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam setiap survei tentang Pilpres 2019, tidak membuat Partai Demokrat besar kepala. Meski kerap menduduki posisi teratas sebagai pendamping kuat Joko Widodo, AHY dipastikan tidak akan buru-buru mendeklarasikan apa pun.

"Dia (AHY) punya kajian dan timeline sediri, dan secara emosional tidak mudah dipengaruhi (survei) capres-capres seperti ini," kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsudin dalam diskusi Indikator Politik Indonesia di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).

Terkait langkah Demokrat dalam Pilpres 2019 mendatang, apakah akan bergabung dengan koalisi Jokowi, Prabowo, atau membuat poros sendiri, Amir mengatakan, dukungan kepada salah satu capres tidak akan membawa dampak banyak pada elektabilitas partai untuk pemilu legislatif (Pileg) 2019.

"Saya bersyukur partai kami belum menentukan sikap, karena Demokrat tidak juga akan dapat efeknya (elektabilitas). Tapi, kami masih ada di posisi 6 sekian persen, yang persis sama seperti 2014," terang Amir.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Suara untuk Demokrat

Pake Seragam Demokrat, SBY Kukuhkan Agus Yudhoyono sebegai Kogasma
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memegang bendera saat pengukuhan sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, untuk Pemilukada dan Pilpres 2019, Jakarta, Sabtu (17/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Partai Demokrat hanya memperoleh 6,6 persen suara. Demokrat menempati posisi keempat, dengan pesaing Partai Golkar di urutan ketiga dengan perolehan suara 8,0 persen.

"Jadi temuan indikator ini cukup membesarkan hati kami dan kami tidak ada di posisi pesimis dalam Pileg ke depan," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya