Sekolah Gratis, Jadi Pogram Unggulan Gus Ipul-Puti di Debat Pilkada Jatim

Ia juga berjanji akan menciptakan banyak lapangan kerja, serta penurunan barang-barang kebutuhan pokok.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 24 Jun 2018, 03:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2018, 03:00 WIB
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno mengangkat isu pendidikan gratis SMA/SMK Negeri.
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno mengangkat isu pendidikan gratis SMA/SMK Negeri (Liputan6.com/Dian Kuniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno mengangkat isu pendidikan gratis SMA/SMK Negeri.

Itu disampaikan saat Gus Ipul memberi pernyataan penutup, di panggung debat ke-3 Pilkada Jawa Timur, Sabtu (23/6/2018). "Mudah-mudahan pendidikan gratis bisa terwujud," kata Gus Ipul.

Wakil Gubernur Jawa Timur itu juga mengangkat isu kemudahan pelayanan kesehatan dan penciptaan lapangan kerja, sebagai program-program kerja yang menjadi prioritas untuk dijalankan.

"Ada yang sakit tapi tidak punya biaya, mudah-mudahan bisa dilayani nanti," ujar dia.

Ia juga berjanji akan menciptakan banyak lapangan kerja, serta penurunan barang-barang kebutuhan pokok.

"Jawa Timur adalah segala-galanya bagi saya. Dua periode saya mendampingi Gubernur Pakde Karwo. Saya bertemu banyak komunitas. Semua aspirasi warga, saya catat," kata Gus Ipul.

Di akhir pernyataan, cicit pendiri NU KH Bisri Syansuri itu mengatakan, siapa pun yang terpilih dalam Pilkada Jawa Timur sudah tercatat di “lauhul mahfudz” atau tercatat oleh Tuhan Yang Maha Esa.

"Kalau Bu Khofifah terpilih, kita titipkan semua aspirasi. Kalau saya yang terpilih, tidak ada lagi nomor satu, atau nomor dua. Semua warga Jawa Timur. Kabeh sedulur, kabeh makmur," kata Gus Ipul.

 

Efisiensi Anggaran

Selain itu, Puti Guntur Soekarno berjanji akan melakukan efisiensi anggaran di APBD Jawa Timur.

Itu disampaikan kandidat nomor 2 Pilkada Jawa Timur itu, ketika menanggapi pertanyaan di debat ke-3 Pilkada Jawa Timur tentang perbedaan belanja langsung dan tidak langsung dalam APBD.

Puti mengajukan cara, anggaran-anggaran dalam belanja tidak langsung, yang membengkak, harus dievaluasi. "Efisiensi menjadi kunci untuk mengurangi beban anggaran. Anggaran yang tidak perlu, harus dihilangkan," kata Puti.

Sehingga, kata dia, bisa dilakukan banyak penghematan. Anggaran-anggaran yang dimampatkan itu bisa dialihkan untuk membiayai program-program pemerintahan dalam belanja langsung.

"Maka, ketidakseimbangan antara belanja langsung dan tidak langsung, dapat kurangi. Anggaran diefisiensikan untuk membiayai pembangunan yang bermanfaat bagi rakyat," kata Puti.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya