Ingin Jubirnya Ahli Ekonomi, Sandiaga Akan Pilih Kwik Kian Gie?

Selain itu, Sandiaga ingin sosok jubir yang bisa memberikan artikulasi pada masyarakat bahwa keadaan ekonomi Indonesia perlu diwaspadai.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Sep 2018, 05:31 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2018, 05:31 WIB
Prabowo dan Sandiaga Temui Ketum PBNU Said Aqil Siroj
Bakal Cawapres Sandiaga Uno tiba di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (16/8). Pertemuan tersebut merupakan lanjutan pertemuan antara Prabowo dan Said Aqil Siroj sebelum pendaftaran capres-cawapres, Senin (16/7/2018) lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengaku telah mengantongi sejumlah nama untuk menjadi juru bicara. Para kandidat tersebut hingga kini masih dalam proses finalisasi.

"Lagi difinalisasi, ada beberapa nama-nama yang sudah disampaikan, menunggu rapat kesekjenan dan menunggu rapat tim untuk diumumkan," ucap Sandiaga di Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Dia menuturkan, tidak ada yang spesial dari sosok juru bicara tersebut. Hanya saja, orang tersebut nantinya akan lebih kepada yang ahli ekonomi.

"Enggak ada yang wow, biasa biasa aja. Kita ingin substansinya ekonomi, jadi kita ingin tokoh ekonomi yang banyak berbicara soal masalah ekonomi dan pekerjaan yang kita hadapi. Masalah harga dan ada kekawatiran dollar yang meningkat secara tajam akan ada dampaknya pada harga bahan pokok dan biaya hidup, " ujar dia.

Selain itu, ia ingin sosok jubir yang bisa memberikan artikulasi pada masyarakat bahwa keadaan ekonomi Indonesia perlu diwaspadai. "Dan kita perlu bersiap- siap," imbuh dia.

Saat disebut sosok ahli ekonomi Kwik Kian Gie, Sandiaga membantahnya bahwa yang bersangkutan akan jadi jubir. Dia hanya mengklaim sosok tersebut akan membantunya.

"Pak Kwik juga ada keterbatasan jadi, Pak Kwik udah sampaikan kepada saya, akan berikan informasi tapi kalo aktif secara fulltime tidak akan mungkin. Pak Kwik juga tokoh yang dihormati, jadi beliau kita apresiasi yang luar bisa untuk Pak Kwik," tutur Sandiaga.

Dia memastikan tak ingin terlalu terburu-buru untuk mengumumkan. Pasalnya, harus diatur ritmenya.

"Kita enggak terburu-buru, kita pengen terkonsolidasi, tapi sudah terbentuk direktorat-direktoratnya. Sudah terbentuk kerangka dari tim. Ini prosesnya 7 bulan ke depan, jadi panjang. Ini maraton, kalau 2014 kan sprint. Ini lari maraton, kita harus atur pace, atur nafas, jangan lupa minum," kata Sandiaga.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya