Liputan6.com, Jakarta - Pakar ekonomi Kwik Kian Gie masuk dalam tim sukses pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Mantan Menteri Koodinator Ekonomi tersebut turut menyumbangkan pemikiran soal visi misi Prabowo dan Sandiaga.
"Iya (Kwik Kian Gie) ikut dalam diskusi. Sebelumnya dalam brainstorming dalam diskusi, sudah," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat ditemui di kediaman Prabowo di Jln Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis malam, 13 September 2018.
Selain Kwik Kian Gie, tim khusus ekonomi Prabowo-Sandiaga juga merekrut mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah untuk memberikan pencerahan soal ekonomi. Ini untuk memperkuat visi misi kubu Prabowo soal perbaikan ekonomi ke depan.
Advertisement
"Mereka semacam jadi narsum di dalam tim. Selama ini sudah kita undang seperti itu. Nah, ini kita perkuat lagi. Ini kan terbatas, sementara. Dalam rangka menyiapkan visi-misi. Saya kira visi-misi Pak Prabowo dari dulu benang merah jelas, tidak ada yang berubah. Yang jelas ekonomi untuk kesejahteraan rakyat," tutur Fadli.
Sebelumnya, bakal capres Prabowo Subianto menyebut mantan Menteri Ekonomi Kwik Kian Gie merupakan penasihat ekonominya.
"Kwik Kian Gie, meskipun beliau PDIP, tapi demi kepentingan negara, beliau salah satu penasihat saya. Kalau untuk negara dan bangsa, kita tidak melihat partai, jadi saya kira di situ," kata Prabowo usai melakukan pertemuan dengan SBY di Kuningan, Jakarta, Rabu, 12 September 2018.
Respons PDIP
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menyatakan pihaknya tidak mempermasalahkan jika memang benar Kwik Kian Gie memilih mendukung Prabowo. Hal itu merupakan hak demokrasi dalam menentukan pilihan politiknya.
 "Tidak ada yang salah dengan keputusan Kwik Kian Gie jika seandainya apa yang disampaikan Prabowo benar. Hal ini akan semakin menambah ruang aktualisasi jiwa-jiwa pejuang yang ingin berkiprah di negeri ini. PDIP bangga, karena beliau pernah besar dan tumbuh bersama PDIP, sehingga akan mampu menjadi perpanjangan tangan untuk menyampaikan sikap ideologis dan gagasan besar untuk negeri melaui parpol lain," ucap Basarah kepada Liputan6.com, Jumat (14/9/2018).
Dia menegaskan, PDIP sebenarnya banyak menyimpan kader-kader yang berkualitas, tetapi belum mendapatkan ruang aktualisasi. Kebebasan untuk berpolitik dan memilih ruang aktualisasi diri adalah bagian juga dari demokrasi yang sesungguhnya, tidak ada yang melarang.Â
"Justru ini menjadi sumbangsih PDIP dalam mencetak kader-kader politik yang berkualitas dan berintegritas. Kita titipkan napas-napas perjuangan PDIP di tempat lain, semoga akan menjadi energi positif bagi perjuangan pembangunan bangsa ini," ungkap Basarah.
Wakil Ketua MPR ini menyebut, partainya tetap selalu bangga dengan mereka yang pernah ada bersamanya dalam suka dan duka, beda partai bukan berarti menghentikan perjuangan, justru akan memacu langkah bersama untuk membangun negeri.Â
"Kami titipkan semangat nasionalisme sejati PDIP kepada Pak Kwik untuk digelorakan dan diimplementasikan di Tim Prabowo-Sandi. Sehingga Pilpres 2019 benar-benar bebas dari cara-cara politik yang dapat merusak kehidupan kebangsaan kita, demi Indonesia Jaya," pungkasnya.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement