Kwik Kian Gie: Sampai Saat Ini Ibu Mega Tidak Menegur Saya

Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie masuk dalam Tim Penasihat Ekonomi pasangan Prabowo Subianto.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Sep 2018, 23:51 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 23:51 WIB
Kwik Kian Gie
Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie keluar dari Gedung KPK usai diperiksa di Jakarta, Selasa (6/6). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie masuk dalam Tim Penasihat Ekonomi pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Dia mengatakan, walaupun bergabung dengan kubu Prabowo, dia masih setia sebagai kader PDIP yang notabene mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Sampai saat ini Ibu Mega juga tidak menegur saya. Setiap kali kalau ada rakernas, ulang tahun, pembukaan PDIP saya pasti hadir," kata Kwik Kian Gie, Senin (17/9/2018).

Kwin menjelaskan, posisi di tim tersebut sekedar berdialog atau bertukar pikiran dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Ini tidak ada urusan politik sama sekali. Semua urusan konsep ekonomi yang orientasinya untuk memperbaiki bangsa.

Sama hal ketika diundang oleh organisasi seperti NU dan Muhamadiyah atau oleh kalangan akademikus. Bedanya sekarang diundang oleh calon calon yang memimpin negara.

"Sekarang penasihat, hakikatnya apa. Setiap kami ketemu Pak Sandi, juga saya bertukar pikiran. Diterima atau tidak terima itu memerlukan proses. Jadi kita jangan menganggap nasihat itu harus struktur resmi tidak begitu," papar Kwik Kian Gie.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Alasan Gabung Prabowo

Politikus Senior PDIP Kwik Kian Gie menjadi salah satu penasihat ekonomi pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dia membeberkan alasannya bergabung dengan kubu Prabowo-Sandi.

Salah satunya karena Prabowo tertarik dengan pemikirannya yang dituangkan ke dalam pelbagai buku.

"Latar belakangnya adalah di tahun 2004 bahwa saya menulis buku kecil yang judul PLATFORM PRESIDEN. Siapapun yang terpilih menjadi presiden tolong perhatikan poin ini yang saya yakini perlu dilakukan. Tetapi tidak ada respons sama sekali, tidak ada perhatian sama sekali dari siapapun juga," kata dia, Senin (17/9/2018).

"Kemudian tahun 2009 saya nulis lagi. Bukunya masih ada semua. Tidak ada respons sama sekali. Tahun 2014 saya ingin menyesuaikan tapi ketika saya baca yang tahun 2009 masih relevan. 2019 saya baru berpikir coret coret catetan untuk menyesuaikan. Saya dipanggil Pak Prabowo," dia menambahkan.

Saat ini, Prabowo sedang mencoba berkompetisi di Pilpres 2019. Di situlah muncul penawaran menjadi tim penasihat

"Sekarang karena calon presiden ketika diskusi Pak Prabowo tanya bagaimana kalau jadi tim penasihat saya saja. Supaya bisa teratur berunding dengan yang lain," kata Kwik menirukan suara Prabowo kala itu.

"Jelas saya sangat setuju," kata Kwik Kian Gie.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya