Strategi Kampanye Jokowi-Ma'ruf Raup Suara Islam di Akhir Tahun

Ma'ruf mengakui telah bagi tugas dengan Jokowi. Mantan Rais Aam NU itu fokus untuk menggarap suara ulama.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2018, 06:42 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2018, 06:42 WIB
Lihat Kemeja Motif Unik Jokowi Saat Cek Kesehatan di RSPAD
Bakal calon presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) dan KH Ma'ruf Amin (tengah) saat tiba di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8). Jokowi mengenakan kemeja unik bertuliskan 'Bersih, Merakyat, Kerja Nyata'. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sampai akhir tahun, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf bakal mencoba mencuri suara di mana capres inkumben Joko Widodo kalah pada 2014. Lokasi itu adalah Provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan beberapa daerah di Sumatera.

Adalah tugas cawapres Ma'ruf Amin untuk merebut suara di sana. Ketua Umum Nonaktif Majelis Ulama Indonesia itu bakal gerilya di daerah tersebut

"Sekarang kami terus menggenjot (suara) Jabar, Jakarta, Banten dan beberapa daerah di Sumatera," Kata Ma'ruf Amin di rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018).

Sementara untuk di Jawa Barat, Ma'ruf mengaku sudah banyak undangan ke beberapa kabupaten kota. Suara Jokowi sebelumnya diakui masih kalah di Priangan Timur (Garut, Tasik) dan Priangan Barat (Sukabumi, Cianjur).

"Saya malah sudah menerima undangan dari beberapa daerah dari Cirebon, Purwakarta, Karawang, bahkan juga Tasikmalaya, Ciamis, Garut, bahkan Sukabumi, Bogor. Sehingga kami harus mengatur jadwal supaya bisa memenuhi keinginan mereka," tuturnya.

Ma'ruf mengakui telah bagi tugas dengan Jokowi. Mantan Rais Aam NU itu fokus untuk menggarap suara ulama. Namun, Ma'ruf mengatakan bakal siap jika kampanye ke pasar-pasar, seperti yang dilakukan pesaingnya Sandiaga Uno.

"Kita memang segmentasi Pak Jokowi dan segmentasi saya tentu kita berbagi. Tentu kalau diperlukan saya harus ke pasar, ya nanti diatur apakah harus ke pasar," ujarnya.

Ma'ruf Amin bakal terus kampanye ke pesantren-pesantren dan juga bertemu para ulama. Sebab konstituen dengan latar belakang muslim adalah targetnya.

"Saya banyak dengan kelompok ulama pesantren-pesantren komunitas keumatan," pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya