Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Istana, Senin (17/6). Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengapresiasi pertemuan dua sahabat itu.
Menurut Anies, komunikasi terbuka antartokoh memang perlu diperbanyak ke depannya.
Baca Juga
"Jadi menurut saya komunikasi yang terbangun dengan semua pihak itu positif. Dan rasanya memang perlu makin banyak lagi komunikasi-komunikasi yang terbuka," ungkap Anies di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Advertisement
Anies mengungkap pengalamannya selama ini melakukan diskusi dengan banyak tokoh. Tetapi kebanyakan dari tokoh yang didampingi tidak ingin dibuka ke publik. Beberapa tokoh itu bahkan punya sikap politik yang berbeda.
"Karena dalam pengalaman kami selama in, kita melakukan banyak komunikasi tapi sebagian nggak ingin dibuka, sebagian nggak ingin terlihat," ucapnya.
Menurutnya, dialog dan tukar pikiran perlu dilakukan. Meski dalam posisi politik yang berbeda.
"Padahal kalau terlihat kan malah menunjukkan bahwa sebenarnya dialog, tukar pikiran itu bisa terjadi walaupun perbedaan pilihan itu ada," kata Anies.
"Tapi sebagian tidak ingin dibuka, sebagian tidak ingin terlihat padahal kalau terlihat menunjukkan bahwa sebenernya dialog tukar pikiran itu bisa terjadi walaupun perbedaan pilihan itu ada," lanjut mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Anies menuturkan, ada kecenderungan tokoh yang berbeda sikap politik maka dialog tidak bisa terjadi. Maka itu dia mendorong adanya komunikasi terbuka antar tokoh.
Â
Butuh Banyak Pertemuan
"Nah kita membutuhkan lebih banyak lagi pertemuan-pertemuan yang menunjukkan pilihannya boleh beda tapi dialognya jalan. Kenapa jadi berita besar karena kalau beda pilihan enggak dialog, sekali dialog jadi berita dimana-mana. Karena sesuatu yang dianggap tidak biasa. Mulai sekarang harus jadi kebiasaan, jadi positif, baik," ujar Anies.
Menurut Anies, hal tersebut juga terjadi ketika Gerindra bertemu dengan Partai Demokrat. Pertemuan kedua partai yang memiliki posisi politik berbeda menjadi berita besar.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement