Liputan6.com, Jakarta Ribuan massa di Bali mendeklarasikan Relawan Semeton Gibran. Deklarasi itu sebagai bentuk dukungan terhadap pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Pada momentum hari baik ini, kami tergerak menyampaikan sikap bersama yang didasari panggilan nurani, dorongan akal sehat dan kesadaran hakiki sebagai anak bangsa, sebagai Rakyat Bali, Semeton Bali," kata koordinator acara deklarasi Relawan Semeton Gibran, Dewa Agung Gede Cahya Prawira dalam keterangannya, Jumat (20/10/223).
Baca Juga
Dewa Agung menyebutkan, pendukung yang datang dari Gianyar, Tabanan, Denpasar, Badung hingga Klungkung. Adapun perkiraan panitia, deklarasi yang dihelat di Lapangan Basket GOR Ngurai Rai, Bali, itu diikuti sekira 5 ribuan massa.
Advertisement
"Massa tergerak hatinya, jadi acara ini merupakan acara spontanitas, gerakan rakyat Bali yang mendukung kepemimpinan muda untuk Indonesia makin maju dan melaju," tegas Dewa Agung.
Semeton Gibran memandang, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batasan usia calon Presiden dan wakil Presiden adalah keputusan yang tepat. Karena putusan MK itu mengakomodir generasi muda berprestasi untuk maju dalam pemilihan Presiden dan wakil Presiden.
"Putusan MK adalah putusan yang baik, karena memberikan ruang bagi generasi muda berprestasi untuk tampil dalam kancah politik nasional mengikuti kontestasi Pilpres. Saat ini sudah saatnya anak muda tampil," kata Dewa Agung.
Dalam deklarasi tersebut, Semeton Bali juga menyampaikan beberapa sikap yang berjudul 'Indonesia Memanggil'. Pernyataan Sikap dibacakan 'beberapa punggawa Komunitas Semeton Bali. Yakni Sumantra Yasa UMKM, Wega Mahasiswa Pecinta Lingkungan, Dwi Ojol, Gung Aji Ojol, Rian Komunitas Pecinta Seni Teater, Juli RDG Milenial dan Kadek Dwipa RDG Milenial.
Gelora Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Partai Gelombang Rakyat (Gelora), salah satu partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) menyatakan dukungannya terhadap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Partai Gelora mendukung Mas Gibran sebagai calon wakil presiden Pak Prabowo. Cawapres Gelora Gibran," kata Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dalam keterangannya. Jumat (20/10/2023).
Anis menyebut, pemilihan satu nama cawapres diserahkan kepada Prabowo dan akan dibahas para pimpinan partai KIM. Rencananya, cawapres Prabowo semula akan diumumkan pada awal pekan ini.
“Namun, hal itu tertunda, karena salah satu parpol KIM, yakni Ketua Umum PAN Zulkili Hasan sedang mengikuti kunjungan Presiden Jokowi ke China dan Arab Saudi. Pengumuman cawapres Prabowo menunggu semua pimpinan KIM hadir,” kata Anis.
Anis Matta menegaskan, Partai Gelora tidak ragu mendukung Gibran sebagai cawapres Prabowo. Ia yakin pasangan Prabowo-Gibran akan memenangi Pilpres 2024.
"Ada tiga alasan yang mendasari kenapa Gelora mendukung Mas Gibran sebagai cawapres Prabowo. Jadi ketika orang berpikir ragu-ragu, kita justru yakin," katanya.
Advertisement
Alasan Gelora Dukung Gibran Dampingi Prabowo
Ketiga alasan tersebut, menurut Anis Matta, adalah alasan pertama Gibran melanjutkan rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Alasan kedua, Gibran akan menambah kekuatan elektoral Prabowo di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan alasan ketiga adalah perpaduan generasi, dimana Prabowo adalah calon presiden (capres) tertua, sementara Gibran cawapres termuda.
"Saya kira tiga alasan ini menemukan relevansinya, apalagi kalau bicara rekonsiliasi dan pembelahan yang tajam, yang potensinya juga akan terjadi di Pilpres 2024," katanya.
Anis Matta menilai mendorong Gibran sebagai cawapres Prabowo, bukan berarti melanggengkan politik dinasti.
Demokrasi Tak Kenal Politik Dinasti
Di dalam alam demokrasi, tidak dikenal politik dinasti, karena semua dikembalikan kepada rakyat.
Ia lantas mencontohkan sepak terjang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani dalam politik, yang dianggap sebagai kelanjutan dinasti politik Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI-5 Megawati Soekarnoputri.
"AHY maju Pilkada DKI (Pilgub DKI Jakarta 2017) kalah kok. Puan juga tidak dicalonkan sebagai capres, karena memang ini urusannya dengan rakyat. Semua ada kalkulasinya, mau anak siapapun, apakah itu anak presiden atau anak orang biasa sama saja," jelasnya.
Advertisement