Pakar Sebut Kenaikan Golkar, Salah Satu Faktornya Karena Migrasi Suara Pendukung Jokowi

Pakar Komunikasi Politik Ipang Wahid Stratejik (IPWS), Ipang Wahid menilai ada beberapa faktor yang membuat suara Partai Golkar melesat di Pemilu 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Feb 2024, 18:04 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2024, 17:51 WIB
Pakar Komunikasi Politik Ipang Wahid Stratejik (IPWS), Ipang Wahid
Pakar Komunikasi Politik Ipang Wahid Stratejik (IPWS), Ipang Wahid. (Sumber Foto: Instragram @ipangwahid).

Liputan6.com, Jakarta Pakar Komunikasi Politik Ipang Wahid Stratejik (IPWS), Ipang Wahid menilai ada beberapa faktor yang membuat suara Partai Golkar melesat di Pemilu 2024.

Ia menyebut, salah satu faktor kenaikan suara Golkar akibat migrasi pendukung Joko Widodo atau Jokowi Lovers dari PDIP.

Menurut Ipang, besaran kenaikan suara Golkar dan turunnya suara PDIP di pemilu kali ini hampir mirip, yakni sekitar 3 persen. "Turunnya suara PDIP bisa jadi berpindah kepada Golkar. Kan turunnya suara PDIP hampir mirip dengan kenaikan suara Golkar, sekitar 3 persen," tutur Ipang Wahid seperti dilansir dari Antara, Senin (19/2/2024).

Dia menuturkan, perpindahan suara atau migrasi Jokowi Lovers dari PDIP dipengaruhi dari posisi Golkar yang sejak awal pasang badan dan mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.

Di sisi lain, partai pendukung Jokowi seperti PDIP, Nasdem, dan PKB, justru berseberangan dengan Jokowi menjelang akhir pemerintahan dan Pemilu 2024.

Ipang mengatakan, posisi itulah yang membuat Golkar menerima efek ekor jas dari Presiden ke-7 RI ini. Sebab, tingkat kepuasan kinerja Presiden Jokowi hingga tahun terakhir periode jabatannya masih di angka 75 hingga 80 persen.

"Golkar berangkat dari approval Pak Jokowi di angka 75 hingga 80 persen. Di situlah ceruk yang diambil Partai Golkar, dan ini cukup besar meningkatkan suara Golkar di Pemilu 2024," ujarnya.

 

 

 

 

Kecerdasaan Airlangga

Ipang menuturkan, kecerdasan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang menggunakan pendekatan penggabungan Golkar dan Jokowi.

Menurutnya, Airlangga berhasil menarik suara pendukung Jokowi yang mengambang melalui pendekatan dan komunikasi penggabungan kinerja positif Golkar dan Jokowi ini.

Padahal, kata Ipang, Golkar menjadi satu-satunya partai besar yang tidak memiliki calon presiden atau calon wakil presiden.

Artinya, partai berlambang pohon beringin ini tidak bisa mendapatkan coat tail effect dari pencalonan presiden atau wakil presiden. Ia mengatakan, coat tail effect Golkar justru didapatkan dari Jokowi.

Selain karena migrasi suara Jokowers dari PDIP, kenaikan suara Golkar juga disebut Ipang berkat keberadaan kader Golkar di pemerintahan Jokowi. Ia menyebut nama Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Penasehat DPP Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan menjadi andalan pemerintah di bidang ekonomi.

Selain itu, menurut Ipang, ketokohan Airlangga sebagai Ketum Golkar juga berperan penting terhadap kinerja caleg-calegnya.

Menurutnya, caleg Golkar di pemilu kali ini menjadi kekuatan tersendiri bagi partai beringin. Banyak caleg yang diusung Golkar merupakan tokoh masyarakat dan sudah terbukti bekerja sejak lama dan memiliki daya tarik di masing-masing dapilnya.

Ipang mengatakan, dengan kekuatan dan kinerja para caleg plus dukungan dan penjagaan dari Airlangga, tak heran membuahkan hasil positif di Pemilu 2024. "Mereka juga saya dengar sangat aktif bekerja menggarap dapilnya sejak lama. Jadi ga heran kenaikan Golkar signifikan," tutur Ipang.

Ipang memprediksi kursi Partai Golkar di parlemen pada Pemilu 2024 nanti akan tembus 100 kursi.

"Kenikan suara yang sekitar 20 persen akan paralel membuat kenaikan kursi Golkar hingga 100-102 kursi di DPR RI," tegas putra almarhum kiai kharismatik Solahuddin Wahid ini.

 

Mencapai Target

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar, Maman Abdurrahman, mengatakan, partai politik itu telah mencapai target kursi di DPR berdasarkan hasil hitung cepat Pileg 2024 dari lembaga survei.

"Alhamdulillah berkat kebersamaan dan kesolidan seluruh pemangku kepentingan partai dari tingkat kabupaten, provinsi, sampai pusat serta ormas pendiri dan yang didirikan di bawah tangan dingin ketua umum kami, Pak Airlangga, kita sudah mencapai target kursi di atas 100 kursi sambil kita menunggu proses penghitungan resmi dari KPU," kata dia seperti dilansir dari Antara, Senin (19/2/2024).

Menurut Maman, merujuk dari hasil survei beberapa lembaga sebelum Pileg, suara Golkar tercatat di angka 12-13 persen. Kemudian, berdasarkan pengalaman dari pemilu-pemilu sebelumnya, hasil perolehan kursi partai tersebut setelahnya bertambah 2-3 persen.

Ia mengatakan, perolehan tambahan suara tersebut berasal dari faktor kekuatan caleg dan mesin struktur partai yang bergerak secara masif di bawah menjelang pemilihan.

"Oleh karena itu, pasca hasil lembaga survei nasional, kami sudah bisa memprediksi bahwa angka 14-16 persen itu adalah angka yang cukup realistis dan sangat bisa diperkirakan," jelas Maman.

Sebagai Ketua Bappilu, lanjut dia, ditugaskan dua tugas oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yaitu menyukseskan pilpres dan menyukseskan pileg. Kedua tugas itu pun telah terpenuhi dengan baik.

"Untuk pilpres, target 70 persen basis suara Partai Golkar yang mendukung Pak Prabowo sudah tercapai berdasarkan record lembaga survei. Lalu, dari ketua TKD Pilpres Pak Prabowo dan Mas Gibran yang dari Partai Golkar, alhamdulillah semuanya menang dengan rata-rata di atas 55 persen," ungkap Maman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya