Kelelahan Jaga saat Pilpres dan Pileg, Petugas KPPS Tangerang Meninggal

Kelelahan yang dialami Yunendi Satria berawal dari tugas sebagai anggota KPPS pada tanggal 17 April 2019 lalu.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Apr 2019, 14:23 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2019, 14:23 WIB
TPS di Kota Banda Aceh
Warga mencelupkan jarinya ke dalam tinta usai mencoblos pada pemungutan suara ulang pemilu 2019 di TPS-6 Desa Lamteumen Timur, Banda Aceh, Aceh, Kamis (25/4). Pemungutan suara ulang karena adanya penggunaan formulir C6 pemilih yang telah meninggal pada pemilu 17 April lalu. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kelelahan menjaga tempat pemungutan suara (TPS) saat pemungutan suara Pemilu 2019, seorang anggota KPPS di Kota Tangerang, meninggal dunia. Yunendi Satria (45) mengembuskan napas terakhirnya setelah dirawat sepekan di Rumah Sakit Siloam, Kabupaten Tangerang.

Satria adalah anggota KPPS 07 Kelurahan Panunggangan Barat. Khoiriyah, istri almarhum mengaku, sebelum dirawat, suaminya mengeluhkan kondisi fisiknya yang tak enak.

"Kepalanya pusing dan badannya terasa melayang. Karena mengaku kecapean setelah bertugas sebagai anggota KPPS," kata Khoiriyah, Tangerang, Sabtu (27/4/2019).

Dia menuturkan, kelelahan yang dialami suaminya tersebut berawal dari tugas sebagai anggota KPPS pada 17 April 2019 lalu. Saat bertugas, suaminya tak tidur selama dua hari karena proses penghitungan belum selesai.

"Bapak memang aktif di lingkungan dan biasa menjadi anggota KPPS untuk kegiatan Pilpres dan Pilkada. Namun, saat ini memang sangat kelelahan karena kurang istirahat," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mengeluh Kepala Pusing

Ketua KPPS Palembang Alami Koma 7 Hari Sebelum Meninggal Dunia
Pencoblosan Pemilu 2019 yang digelar di salah satu TPS di Kota Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Empat hari lalu setelah pulang kerja, lanjut Khoiriyah, suaminya mengeluhkan kecapean dan kepala pusing. Akhirnya keluarga membawa ke puskesmas. Karena kondisinya yang terus menurun, keluarga merujuk ke rumah sakit.

"Dari sana diketahui bapak mengalami pendarahan di batang otak dan meninggal dunia setelah tak sadarkan diri," tutur sang istri. 

Sementara, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku telah mengunjungi rumah Yunendi Satria dan bertemu dengan keluarganya serta menyampaikan duka yang mendalam.

"Kita sudah kunjungi dan menyampaikan turut berduka cita. Semoga keluarga diberikan kekuatan," ujarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya