Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) diharapkan memiliki data yang akurat terkait kebutuhan dan penyediaan rumah di Indonesia. Pasalnya selama ini asumsi backlog rumah antar instransi berbeda-beda.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Suharso Monoarfa mengatakan, dengan memiliki data yang akurat, maka kebijakan yang diambil terkait dengan perencanaan pembangunan rumah bagi masyarakat akan tepat sasaran.
"Dulu saya pernah usulkan, data hasil sensus tahun 2010 dicoba di intensifkan lagi, diperdalam, kemudian diambil di beberapa tempat secara khusus, untuk bisa mendapatkan data backlog yang sebenarnya, dan data backlog itu harusnya tiap tahun harus berbeda-beda," ujarnya di Kantor Kementerian PU-Pera, Senin (24/8/2015).
Suharso menjelaskan, angka backlog perumahan saat ini masih menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat pada periode 2009-2011 hingga saat ini masih sama yaitu sekitar 13,5 juta. Padahal jika program-program pemerintah terkait perumahan telah berjalan, angka ini harusnya berubah.
"Backlog ini saya tidak tahu, waktu saya masuk di kabinet, saya juga tau jumlahnya segitu, perhitungan-perhitungannya bagaimana. Apakah benar kebutuhan rumah segitu? Banyak data-data yang meragukan, sehingga perlu dievaluasi dan 13,5 juta backlog itu harusnya diperjelas, berapa demand kita kan tidak tahu," kata dia.
Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuljono mengakui bahwa pemerintah belum mempunyai angka yang pasti soal selisih kebutuhan dan ketersediaan rumah ini. Menurutnya, jika berdasarkan data BPS, backlog rumah mencapai 13,5 juta. Sedangkan angka Bappenas hanya setengahnya.
"Backlog itu kan angkanya lebih dari satu. Makanya tadi saya bilang sekitar 10 juta. Kalau data BPS 13,5 juta, kalau Bappenas 7,6 juta. Kita memang belum ada satu angka yang menurut data itu backlog kita itu berapa. Dulu Pak Suharso 13,5 juta," tandasnya. (Dny/Gdn)
Pemerintah Belum Punya Data Backlog Perumahan yang Akurat
Jika berdasarkan data BPS, backlog rumah mencapai 13,5 juta. Namun menurut lembaga lain, jumlah backlog rumah di Indonesia lebih kecil.
Diperbarui 24 Agu 2015, 13:16 WIBDiterbitkan 24 Agu 2015, 13:16 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil LaLiga Alaves vs Real Madrid: Kylian Mbappe Kartu Merah, Los Blancos Tetap Bawa Pulang 3 Poin
Survei LSI: 35 Persen Publik Nilai Penegakan Hukum di Indonesia Sudah Baik
21 Kabupaten dan Kota di Sumut Usulkan Sekolah Rakyat, Diharapkan Putus Rantai Kemiskinan
5 Strategi Mengatasi dan Mencegah Parental Burnout
Wakil Ketua DPR: Revisi UU TNI untuk Selaraskan Sistem Pertahanan RI dengan Kebutuhan Zaman
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrango Diperpanjang hingga 21 April 2025, Jangan Nekat Naik Kalau Tak Mau Di-black List
Siap-Siap, Jalan Tol Kuala Tanjung-Indrapura Segera Bertarif
Link Live Streaming Liga Inggris Newcastle United vs Manchester United, Mau Mulai di Vidio
Hasil Liga Inggris: Liverpool Makin Dekat dengan Gelar, Chelsea Ditahan Penghuni Zona Merah
Viral di Shanghai, Restoran Hotpot Khusus Anjing Tawarkan Menu Lezat dari Salmon hingga Hati Sapi
Penyebab Parental Burnout, Mulai dari Kepribadian hingga Tuntutan Lingkungan
VIDEO: Pengusaha yang Polisikan Wakil Wali Kota Surabaya Bantah Tahan Ijazah Eks Pegawai