Liputan6.com, Purbalingga - Bandar Udara Wirasaba di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, akan menjadi bandara komersial. Bandara yang dikelola TNI AU itu akan diperlebar untuk mewujudkan hal tersebut. Bandara tersebut membutuhkan 5 hektare lahan guna memperpanjang landasan pacu.
Kepala Staf Operasi Lanud Wirasaba, Mayor Ashari mengatakan ada 70 rumah warga di lahan seluas 5 hektare itu.
"Untuk bisa digunakan oleh pesawat ATR diperlukan landasan dengan panjang minimal 1.500 meter dan lebar 40 meter," kata Ashari saat memaparkan kesiapan Bandara Wirasaba menjadi bandar bandara komersil di hadapan Wakil Gubernur Jawa Tengah di Aula Lanud Wirasaba, Purbalingga, Sabtu 20 Februari 2016.
Menurut dia, Bandara Wirasaba juga memerlukan fasilitas keamanan penerbangan seperti, pemadam kebakaran, ambulance, dan tower navigasi. Bandara itu juga memerlukan penampungan bahan bakar berupa tangki yang dipendam.
Baca Juga
Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko mengatakan pembangunan Bandara Wirasaba menjadi bandara komersial telah disetujui oleh Menteri Perhubungan. Pembangunan bandara akan dibiayai oleh pemerintah pusat lewat APBN Perubahan tahun 2016 sebesar Rp 150 miliar.
"Untuk itu pemda Purbalingga dan sekitarnya diharapkan dapat mendukung fasilitas penunjang bandara, seperti infrastruktur ke bandara," ucap Heru.
Oleh karena itu, untuk mempercepat pembangunan bandara, pemprov akan melebarkan jalan dari Jembatan Linggamas ke arah Kabupaten Banyumas. Jalan itu akan dibangun sepanjang 3,28 km dengan lebar 7 meter.
"Pembangunan dianggarkan sebesar Rp 15 miliar untuk pembebasan lahan dan Rp 15 miliar untuk pembuatan jalan. Jalan nantinya akan dialihkan tidak melalui jalan yang sekarang, namun dialihkan ke depan Korem," ujar Heru.
Pada kesempatan itu, dia menjelaskan Bandara Tunggul Wulung akan tetap beroperasi menjadi bandara penerbangan khusus. Sedangkan Bandara Wirasaba menjadi bandara komersil.