Liputan6.com, Purbalingga - Pembangunan Bandara Wirasaba Purbalingga untuk dijadikan bandara komersial, baru bisa dilakukan pada 2017.
Sebab, tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, masih fokus pada pembebasan lahan. Lahan ini akan digunakan untuk memperpanjang landasan pacu dan jalan menuju bandara.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menargetkan Bandara Komersial Wirasaba sudah beroperasi sebelum Lebaran 2016. Hal itu dapat dilakukan ketika rencana Bandara Wirasaba hanya menambah panjang landasan pacu dari 850 meter menjadi 1.300 meter.
Namun berdasarkan hasil pertemuan dengan Kementerian Perhubungan, 25 Februari 2016, rencana tersebut berubah dengan perpanjangan landasan hingga 1.550 meter. Sehingga diperlukan pembebasan lahan.
"Kami tegaskan, pembangunan fisik bandara baru bisa dilakukan tahun 2017. Sebab, tahun ini, kami fokus untuk pembebesan lahan," kata Bupati Purbalingga, Tasdi, Sabtu 19 Maret 2016.
Baca Juga
Baca Juga
Dia mengungkapkan, jika landasan diperpanjang menjadi 1.550 meter, maka harus ada pembebasan lahan seluas 5,1 hektare.
Advertisement
Selain itu, pemkab harus membuat jalan baru menuju bandara dari Desa Tidu, Kecamatan Kemangkon sepanjang 900 meter dengan lebar 9 meter. Untuk membuat jalan tersebut, membutuhkan pembebasan lahan sekira 1,3 hektare.
“Jadi, kami harus membebaskan lahan sekira 6,4 hektare," kata Tasdi.
Dia menambahkan, setelah berkonsultasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purbalingga, pembebasan lahan membutuhkan waktu lama. Sehingga, untuk tahun ini difokuskan untuk melakukan pembebesan lahan, agar 2017 pembangunan fisik sudah bisa dilaksanakan.
"Kami fokus pada pembebasan lahan. Sedangkan Pemprov fokus dalam pembuatan Amdal," kata Tasdi.
Guna mendukung beroperasinya Bandara Wirasaba menjadi bandara komersial, sejumlah akses jalan menuju Wirasaba juga diperbaiki.
Pemkab akan melakukan pelebaran jalan Panican–Kedungbenda dari 5 meter menjadi 7 meter. Kemudian jalan Panican–Ngebrak (Kemangkon-Bukateja) dan Panican–Bojong (Kemangkon-Purbalingga) kondisi jalan sudah lebar sehingga hanya tinggal pemeliharaan rutin.