Diduga Gunakan Bom Ikan, 2 Nelayan Ditangkap di Pandeglang

Penangkapan kedua nelayan tersebut berawal dari laporan masyarakat yang resah terhadap aktivitas tersangka yang menggunakan bom ikan.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Mei 2016, 21:35 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2016, 21:35 WIB
banner infografis
Ilustrasi Nelayan (Liputan6.com/Deisy)

Liputan6.com, Jakarta - Dua nelayan yang diduga menggunakan bom ikan untuk menangkap ikan di Perairan Taman Jaya Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten diamankan Direktorat Polisi Air Kepolisian Daerah Banten.

"Kedua tersangka itu berinisial AL (35) dan AP (26)," kata Kepala Subdit Penegak Hukum Polisi Air Polda Banten Noman Trisapto, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/5/2016).

Penangkapan kedua nelayan tersebut berawal dari laporan masyarakat yang resah terhadap aktivitas tersangka yang menggunakan bom ikan. Petugas langsung bergerak setelah menerima laporan masyarakat dan tersangka ditangkap saat menangkap ikan menggunakan bom.

"Kami mengamankan barang bukti sebanyak lima buah bambu sumbu peledak dan 550 gram bahan peledak," tutur Norman.

Menurut dia, petugas mengamankan bahan peledak berbentuk serbuk dari tangan AL dan 50 gram tersangka AP.

Saat ini, sambung Norman, barang bukti bahan peledak dan sumbu dibawa ke Mako Polair Polda Banten untuk dikembangkan lebih lanjut. Bahan peledak bom ikan itu akan dikirimkan ke Laboratorium Forensik Mabes Polri.

"Kami juga terus memburu tersangka IC sebagai penjual bahan peledak racikan yang dicampur dengan berbagai bahan kimia," ujar dia.

Penggunaan bom ikan akan mengakibatkan kerusakan ekosistem dan biota laut. Kedua tersangka akan dikenakan Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Penyalahgunaan Bahan Peledak dengan maksimal kurungan penjara 20 tahun penjara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya