Liputan6.com, Palembang - Kehebohan terjadi tiba-tiba di tengah perayaan Hari Anak di ruang aula Instalasi Anak Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang, Jumat (22/7/2016) pagi. Sumber kehebohan berasal dari Rizki Rahmat Ramadhan (10), bocah obesitas asal Palembang, Sumatera Selatan.
Anak bungsu dari tujuh bersaudara itu mengalami tidur panjang dan sulit dibangunkan. Para dokter langsung membawa Rizki ke ruang ICU RSMH Palembang. Tangisan keluarga pecah saat anak kelas 6 SD ini dibawa ke ruang ICU.
Saat Liputan6.com mencoba berkomunikasi dengan keluarga korban, tidak ada satu orang pun yang bisa dimintai keterangan. Isak tangis terdengar jelas di depan ruang ICU. Hanya Lia (40), ibu Rizki yang mau buka suara.
"Anak saya mengalami koma," ujar Lia.
Selama di ruang ICU, anggota keluarga Rizki tampak berlalu lalang sambil menangis. Hingga pukul 12.20 WIB, keluarga Rizki masih menunggu kabar terbaru dari penanganan intensif yang dilakukan di ruang ICU.
Baca Juga
Menurut Yulius Anzar, spesialis anak dan salah satu tim Dokter Penanggung Jawab (DPJB) pasien Rizki, kondisi bocah berbobot 119 kg sudah stabil karena dibantu oleh mesin ventilator. Meski begitu, Rizki masih belum sadar.
"Yang jelas oksigen sudah disuplai ke otak dan paru-paru dibantu juga memompa melalui mesin ventilator. Nanti perlahan pasien akan bangun. Tim ICU juga sudah menggunakan Glasgow Coma Scale (GSC) untuk menilai tingkat kesadarannya," kata Yulius.
Sebelum masuk ke ICU, Rizki gelisah sehingga langsung diperiksa dokter. Terlihat ada penurunan kesadaran dan langsung dibawa ke ICU. Tabung oksigen 4 liter yang menyuplai oksigen ke tubuh bocah obesitas ternyata tidak bisa membantu paru-paru memompa jalannya suplai oksigen.
"Sejak masuk beberapa hari lalu, saya sudah melihat kondisi pasien belum stabil. Jadi tidak boleh dilepas dari pantauan," kata Yulius.