Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah Provinsi Kalteng pada tahun ini mulai mengembangkan kawasan bawang merah seluas 96 hektare yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Yakni, Kabupaten Barito Utara, Kapuas, Kotawaringin Timur, Barito Timur, Barito Selatan, Seruyan, Palangkaraya, Murung Raya, Pulang Pisau dan Katingan.
Menurut Kepala Bidang Pengembangan Agrobisnis Dinas Pertanian dan Peternakan Kalteng Dewi Erowati, pengembangan kawasan bawang merah ini selain untuk membantu memenuhi kebutuhan Kalteng, juga untuk menekan inflasi karena bawang merah punya andil inflasi cukup besar di Kalteng.
"Kebutuhan Kalteng akan bawang merah yang selama ini sebanyak empat ribu ton per tahunnya, dan harganya akan turun naik ketika saat distribusi terganggu atau gagal panen untuk itu kita Kalteng berusaha melakukan pengembangan kawasan paling tidak membantu menekan suplai bawang merah dari luar," kata Dewi, Rabu, 3 Agustus 2016.
Dewi menjelaskan, dengan 96 hektare yang akan ditanam pada Agustus minggu ke-2 akan bisa memproduksi bawang merah sebanyak 672 ton pada Oktober-November mendatang. "Karena satu hektare itu menghasilkan tujuh ton bawang merah," ujar dia.
Baca Juga
Dewi menjelaskan pendanaan pengembangan kawasan bukan hanya berasal dari APBD, tapi juga dari APBN. Dana yang berasal dari APBN sebanyak 61 hektare untuk dikembangkan di Kabupaten Barito Utara seluas satu hektare, Kabupaten Kapuas dan Kotawaringin Timur masing-masing seluas 30 hektare.
"Sedangkan, dana pengembangan yang berasal dari APBD itu untuk alokasi lahan seluas 35 hektar itu terbagi di Kabupaten Barito Timur, Barito Selatan, Seruyan, Palangkaraya, Murung Raya, Pulang Pisau dan Katingan," tutur dia.
Dewi mengungkapkan, selama ini memang ada sebagian masyarakat yang menanam bawang merah secara pribadi dalam skala kecil dan hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pemprov berencana merangkul para petani bawang lokal untuk memperluas lahan garapan.
"Memang cukup mahal untuk pembibitan saja satu hektar memerlukan bibit sebanyak 1,2 hingga 1,6 ton sementara harga bibit saat ini mencapai Rp 35 ribu per kg. Dan memang kalau mau mengembangkan bawang harus memerlukan dana besar," tutur Dewi.
Advertisement
Sejauh ini daerah yang terkenal sebagai sentra bawang merah adalah Brebes, Jawa Tengah. Beberapa daerah mulai membudidayakan bawang merah secara masal. Sebelum Kalteng, langkah ini juga dilakukan Pemerintah Aceh Besar.