Liputan6.com, Bandung - Tim medis Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan, bayi kembar siam yang dinamai Gina 2 telah bisa mengonsumsi susu usai beberapa hari lalu menjalani operasi pemisahan dengan kembarannya, Gina 1, asal Ciamis, Jawa Barat (Jabar).
Berbeda dengan Gina 1 yang kini masih rentan dengan berbagai infeksi pascatindakan operasi dibarengi dengan kelainan jantung bawaan, kondisi kesehatan bayi Gina 2 ini relatif normal dengan memiliki organ tubuh yang berfungsi dengan baik.
Menurut anggota tim medis RS Hasan Sadikin Bandung, Dzulfikar Djalil, susu formula yang dikonsumsi bayi Gina 2 ini mencapai 8 x 15 cc dengan kondisi kesehatan yang stabil. Kondisi bayi Gina 2, menurut dia, tidak panas, tidak ada sesak dan tidak ada tanda kebiruan. Selain itu, ia menambahkan, bayi Gina 2 buang air besar dan buang air kecilnya sudah berangsur normal.
Advertisement
"Dan kita sudah melakukan pemberian nutrisi, pemberian makanan tidak hanya melalui cairan infus, tetapi juga sudah diberikan susu. Sekarang sudah bertahap kita berikan, memang tidak sekaligus," ujar Dzulfikar Djalil dalam keterangan resmi yang diterbitkan RS Hasan Sadikin, Bandung, Jumat 30 September 2016.
Dzulfikar mengatakan, untuk obat-obatan masih terus diberikan bersamaan dengan pemberian bantuan pernapasan berupa oksigen. Ia berharap, bantuan oksigen dapat dilepas jika kondisi bayi Gina 2 terus membaik.
Dia menambahkan, jika perkembangan kesehatan membaik, maka bayi Gina 2 akan dipindahkan dari ruangan yang kini dirawat yaitu Pediatric Intensive Care Unit (PICU) ke ruangan isolasi biasa.
"Artinya secara klinis baik, dari hasil laboratorium yang akan kita lakukan juga baik, maka akan kita pindahkan ke ruangan," kata Dzulfikar.
Sementara untuk bayi Gina 1, kondisinya dinyatakan masih belum stabil. Saat ini bayi Gina 1 masih menggunakan bantuan alat pernapasan serta pemberian nutrisi melalui infus di Intensive Care Unit (ICU).
Pada 27 September 2016, bayi kembar siam yang lahir dempet pada bagian dada sampai perut dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berhasil dipisahkan melalui operasi gabungan tim medis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, hampir lebih dari lima jam.
Tindakan operasi pemisahan itu melibatkan, lebih dari 70 dokter spesialis dari RS Hasan Sadikin dan dibantu dokter spesialis dari RSUD Soetomo, Surabaya.